Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bicara Soal "Business Planning" dengan Bos Warunk Upnormal

BANDUNG, KOMPAS.com - Nama Rex Marindo belakangan kerap hadir dalam diskusi-diskusi terkait bisnis dan pemasaran di Indonesia berkat kesuksesan salah satu anak usaha yang dia rintis bersama rekan-rekan bisnisnya, Warunk Upnormal.

Alumnus Program Studi Ekonomi Pembangunan Universitas Parahyangan Bandung ini sejak awal memang memiliki ketertarikan sendiri di bidang bisnis.

Pada 2003-2004, Rex merintis bisnis percetakan, desain, dan branding. Lantai atas kamar kosnya menjadi kantor pertamanya.

"Waktu kuliah memang pingin bisnis, sudah enggak tertarik kerja," ujar Rex ketika ditemui Kompas.com selepas menjadi pembicara pada acara talkshow Roadshow The Bigstart Indonesia di kawasan Cihampelas, Bandung, Minggu (22/7/2018).

Tukang nasi goreng

Lini bisnis Rex pun mulai beralih pada 2013. Bersama ketiga rekannya, Danis, Stefan, dan Sarita, Rex mulai membangun pondasi bisnis Nasi Goreng Mafia.

Tak tanggung-tanggung, pada masa awal perjalanan bisnis warung nasi goreng ini, Rex turun langsung menjadi juru masak nasi goreng.

"Selepas ngantor, kebetulan bisnis agensi waktu itu masih jalan, jam 5 sore lah, kerja lagi masak nasi goreng. Makannya jangan heran, kalau hafal bumbu-bumbu nasi goreng," seloroh Rex.

Modal yang ia gelontorkan untuk merintis bisnis kulinernya sekitar Rp 120 juta. Dengan rincian, Rp 60 juta digunakan untuk menyewa tempat selama setahun, sisanya untuk biaya renovasi dan operasional lain.

Jalan yang dilalui Rex ketika mengawali bisnis di bidang kuliner pun tak mulus. Pada bulan-bulan pertama, omset yang dia dan rekan-rekannya hasilkan hanya ratusan ribu rupiah.

Namun, mereka tetap keras kepala dan yakin bahwa bisnis tersebut bisa berkembang, bahkan Rex saat itu sudah berencana meluncurkan brand baru untuk tahun berikutnya.

Hingga akhirnya, pada 2014 Warunk Upnormal di-launching. Konsep bisnis yang diusung pun cukup unik, dengan menjual produk-produk ala warung Indomie yang menjamur di kawasan kampus dan perkantoran, Warunk Upnormal memberikan nuansa ala cafe.

"Jadi saya lihat ada gap di situ, orang mainnya kalau warkop bakal warkop banget, kalau cafe jadi cafe banget. Nah kalau Upnormal kan bisa makan enak kaya di warung tapi nyaman kaya di cafe," ujar Rex.

Kunci Membangun Bisnis Besar

Untuk dapat membangun bisnis besar, ungkap Rex, yang terpenting adalah membentuk brand serta memperkuat tujuan dari bisnis yang akan dilakukan.

Sementara, kunci dalam membentuk brand adalah dengan komunikasi dan promosi.

"Semua orang bisa jual Indomie, bisa jual kopi. Tapi apa dampak yang berbeda ketika orang datang ke tempat Anda?" ujar Rex.

Menurut dia, yang dibutuhkan dalam membangun citra sebuah brand adalah konsistensi. Namun, sebelum itu, bagi Rex, membangun tim yang solid adalah kunci suksesnya sebuah brand.

Sebuah tim terbukti solid ketika pemilik tidak hanya mengetahui proses produksi saja, tetapi juga tahu cara menarik orang untuk bisa bekerja dengan dia, serta turut serta dalam proses pembentukan brand.

"Lalu, bangun brand yang sudah dibentuk secara konsisten sesuai DNA yang kita inginkan. Kunci lain adalah komitmen, kalau dapet untung, duit diputer bangun bisnis, brand, komunikasi, jangan langsung dijajanin," kata dia.

Pentingnya Rencana Bisnis

Bagi Rex, rencana bisnis yang baik dan matang adalah pegangan yang harus selalu dipatuhi oleh pelaku bisnis pemula.

Direktur Pemasaran PT Citra Rasa Prima (CRP) Grup ini kini memegang 9 brand, dengan 190 cabang yang dikembangkan secara agresif oleh grup dan mitra, dan 78 di antaranya adalah cabang Warunk Upnormal.

70 persen dari cabang tersebut adalah milik mitra, dengan nilai kontrak termasuk sewa tanah dan capital expenditure (capex) sebesar Rp 5 miliar per warungnya.

Rex enggan merinci pendapatan Warunk Upnormal, tetapi omset yang dia dapatkan setiap bulannya melampaui belasan miliar rupiah.

Ia mengatakan, di manapun, bisnis adalah soal menciptakan momentum, bukan soal menunggu waktu yang tepat. Dengan demikian, selalu ada tujuan, visi, dan misi sejak awal ke arah mana bisnis akan di bawa.

"Dari awal kita udah planning, nggak nunggu momen tapi create momennya.Tapi sometime emang belum tentu plan yang dibuat berhasil," ujar Rex.

Sampai saat ini, sudah ada 3 brand yang ditarik dari pasaran karena hasil yang ternyata tidak sesuai ekspektasi.

Bagi Rex, itu bukan masalah besar. Sebab, untung rugi dalam bisnis adalah hal biasa. Di tambah lagi, setiap kerugian sudah ada perhitungannya lantaran perananaan yang matang.

Ia menargetkan, 3 hingga 4 tahun yang akan datang sudah ada 300 hingga 400 kantor cabang, tidak hanya di Indonesia saja, tetapi juga di luar negeri. Walau, Rex belum mau membocorkan rahasia masifnya ekspansi cabang Warunk Upnormal.

Terakhir, bagi Rex, individu-individu yang kuat juga menjadi kunci penting dalam menjalankan sebuah bisnis.

"Mengembangkan binsis di masing-masing lini biar fokus itu kuncinya di organisiasi, dan kita harus punya individu-inidividu yang kuat secara operasional," ujar dia.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/07/23/212106826/bicara-soal-business-planning-dengan-bos-warunk-upnormal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke