Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menko Darmin: Kita Tidak Bisa Menganggap Situasi Makin Tenang...

"Memang kita harus semakin banyak kebijakan yang ditempuh untuk menjawab agar jangan terlalu terseret ke dalam situasi itu. Walaupun untuk menghindar tidak bisa sepenuhnya menghindar. Kita akan tetap melihat situasi seperti ini. Artinya kita tidak bisa menganggap situasi makin tenang," kata Darmin saat ditemui di kantornya, Rabu (25/7/2018).

Darmin mengungkapkan, dampak hal tersebut adalah ikut melemahnya rupiah dan beberapa negara lain di kawasan yang sama.

Pelemahan rupiah berpengaruh besar terhadap kinerja perekonomian dalam negeri. Selama ini Indonesia masih lebih banyak mengimpor ketimbang ekspor, sehingga memberatkan pelaku usaha dan sektor-sektor yang bergantung terhadap barang impor.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), neraca perdagangan Indonesia dari Januari hingga Juni 2018 mencatatkan defisit 1,02 miliar dollar AS. Jumlah impor Indonesia selama semester I 2018 sebesar 89,04 miliar dollar AS, sementara ekspornya sebesar 88,02 miliar dollar AS.

Selain itu, hal lain yang perlu dicermati adalah kebijakan bank sentral di Amerika Serikat, Federal Reserve atau The Fed, yang diperkirakan kuat akan kembali menaikkan suku bunga acuannya. Dinamika global seperti ini disebut Darmin akan terus diwaspadai, terutama dampaknya terhadap Indonesia.

"Kebijakan-kebijakan yang ditempuh oleh bank sentral dan pemerintah serta OJK (Otoritas Jasa Keuangan) tentu saja itu harus semakin dikonkritkan," tutur Darmin.

Spesifik mengenai nilai tukar, sebelumnya Bank Indonesia juga memastikan akan fokus menyikapi ketidakpastian global. Salah satu cara yang dapat ditempuh adalah dengan menjalin kerja sama internasional, khususnya dalam hal koordinasi kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan keuangan.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/07/25/145416726/menko-darmin-kita-tidak-bisa-menganggap-situasi-makin-tenang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke