Percepatan ini dilakukan dalam rangka mengurangi impor solar, sehingga bisa menghemat devisa secara signifikan dalam setahun.
"Kami sudah memperhitungkan bahwa apabila B20 ini bisa terwujud secara penuh, ya katakanlah enggak 100 persen, tapi 95 sampai 97 persen, itu akan menghemat devisa untuk impor solar kira-kira 5 sampai 5,5 miliar dollar AS setahun," kata Darmin saat ditemui di kantornya, Rabu (25/7/2018).
Darmin menjelaskan, penerapan penggunaan B20 ini nantinya tidak hanya untuk yang PSO (Public Service Obligation), tetapi juga bagi yang non-PSO. Selama ini, biodiesel sudah digunakan untuk PSO, tetapi non-PSO belum betul-betul diterapkan sehingga kali ini akan didorong agar secara penuh digunakan.
Selain itu, Darmin juga memprediksi harga CPO (Crude Palm Oil) atau minyak sawit akan membaik seiring dengan perkiraan perbaikan ekspor yang jadi lebih tinggi. Dengan membaiknya harga CPO, maka ekspor Indonesia secara keseluruhan akan jadi lebih baik.
"Kami sedang menyiapkan langkah-langkah konkret untuk membuat (penerapan) B20 terwujud," tutur Darmin.
Kementerian Perindustrian sebelumnya mengakui jenis bahan bakar minyak umum non PSO masih kesulitan menyerap B20 karena spesifikasi teknis mesin yang belum sesuai. Hal itu menyebabkan penyerapan biodiesel masih rendah.
https://ekonomi.kompas.com/read/2018/07/25/151700526/kurangi-impor-minyak-pemerintah-percepat-penggunaan-biodiesel
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan