"Kalau dana yang tersalurkan itu sudah Rp 2 triliun ke kurang lebih 600.000 nasabah," kata Direktur RupiahPlus Bimo Adhiprabowo saat berkunjung ke Menara Kompas, Jakarta, Kamis (26/7/2018).
Bimo menambahkan, penyaluran dana pinjaman RupiahPlus ke para nasabahnya terbagi dalam dua, yakni sebesar Rp 800.000 dan Rp 1,5 juta.
Kendati telah menyalurkan pinjaman mencapai Rp 2 triliun, RupiahPlus memiliki rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) masih di kisaran empat persen.
Angka tersebut lumayan tinggi mengingat NPL akumulasi industri fintech selama April 2018 yang dirilis OJK hanya 0,53 persen.
OJK sendiri memprediksi NPL industri fintech hingga akhir 2018 hanya ada di kisaran angka 1 persen.
"Untuk NPL kami itu sampai sekarang masih di bawah 4 persen. Ini terus kita jaga karena kalau NPL-nya tinggi bisa dipanggil OJK kita," ucap Bimo.
Salah satu upaya RupiahPlus untuk menjaga rasio NPL-nya adalah dengan terus memperbaiki profil para peminjamnya.
"Memang dari 600.000 orang yang sudah meminjam ke RupiahPlus itu ada nasabah berulang. Yang berulang ini terbukti mampu membayar tepat waktu, ini juga kemudian jadi credit score buat kami," sebut Bimo.
https://ekonomi.kompas.com/read/2018/07/26/182350626/rupiahplus-sudah-salurkan-pinjaman-rp-2-triliun