Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jokowi Minta Para Taipan Bawa Valasnya ke Indonesia

Upaya pemerintah kini memasuki tahap baru. Lihat saja, Kamis (26/7) kemarin, Presiden Joko Widodo mengumpulkan 40 taipan di Istana Bogor.

Tampak hadir: pendiri dan pemilik Medco Group Arifin Panigoro, bos Salim Group Anthony Salim, Chairman GarudaFood Group Sudhamek Agung WS. bos Grup Djarum Robert Budi Hartono, pendiri Rajawali Group Peter Sondakh, hingga pendiri sekaligus Chairman Jababeka Group Setyono Djuandi Darmono.

Berlangsung hampir dua setengah jam, Presiden Jokowi mengajak para pemilik perusahaan itu untuk memperkuat ketahanan ekonomi nasional di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Beberapa poin penting yang jadi bahan diskusi pengusaha dan pemerintah antara lain kebijakan ekspor dan hambatan investasi serta keinginan pemerintah agar taipan membawa valas mereka masuk ke Tanah Air.

Hitungan pemerintah masih ada 15 persen valas para taipan itu tersimpan di luar negeri. "Tak ada halangan apapun pengusaha untuk membawa devisa ke dalam negeri," ucap Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati usai pertemuan.

Dengan begitu ini akan membantu pemerintah menstabilkan nilai tukar rupiah

Valas hasil ekspor itu juga bisa diinvestasikan untuk meningkatkan ekonomi dan kapasitas usaha para taipan itu. 

"Pak Presiden juga mengajak pengusaha untuk fokus pada usahanya dan ekspor yang ditingkatkan," ujar Menkeu.

Dengan competitiveness, Menkeu yakin, Indonesia mampu mengatasi penguatan dollar.

Upaya penguatan rupiah memang memakan banyak devisa. Jika Januari 2018, posisi cadangan devisa masih di 131, 98 miliar dollar AS saat ini (Juni) tersisa 119,83 miliar dollar AS. Hanya, upaya menguatkan rupiah belum berhasil lantaran tekanan eksternal masih menghantui.

Para pengusaha mengaku, hasil devisa hasil ekspor sejatinya sudah masuk ke Indonesia. Tapi memang sebagian disimpan untuk membeli bahan baku atau kewajiban ke perbankan asing.

Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P. Roeslani mengatakan, kewajiban ke bank memang jadi salah satu alasan devisa sulit masuk. "Bank yang kasih kredit mau uangnya ditaruh di bank mereka di luar negeri, ujar Rosan.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani menambahkan, secara teori, devisa pasti kembali ke Tanah Air. "Untuk apa kami simpan di luar negeri," katanya.

Hanya, masih banyak kebijakan pemerintah yang tak ramah bagi usaha. Misal, izin ekspor yang masih berbelit, kebijakan insentif pajak yang masih sulit dinikmati hingga masalah persepsi atau keyakinan bahwa saat pengusaha butuh devisa, pemerintah bisa menyediakan. (Sinar Putri S.Utami)

Berita ini sudah tayang di Kontan.co.id dengan judul Presiden Jokowi minta taipan bawa pulang devisa


https://ekonomi.kompas.com/read/2018/07/27/151055926/jokowi-minta-para-taipan-bawa-valasnya-ke-indonesia

Terkini Lainnya

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke