Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kementan Bangun Kawasan Jagung Berbasis Korporasi Petani

Kawasan itu berada di Lebak, Kecamatan Gunung Kencana yakni di Desa Bulakan, Gunung Kendeng, Kramatjaya dan Tanjungsari Indah.

“Target pilot project penanaman perdana jagung berbasis korporasi akan mampu berproduksi 8 ton per hektar,” ujar dia.

Kasdi menjelaskan, pengecekan kawasan jagung ini untuk memastikan kondisi lapangan sesuai dengan perencanaan yang sudah dibuat, mencakup sisi teknis sampai pada proses administrasinya.

Secara umum pilot project ini berjalan sesuai perencanaan yang sudah dibuat, perlu ada pendetailan lagi disetiap sisi teknis dan mengontrol dari sisi administrasinya, jelas beliau.

“Saya selaku peneliti bidang hidrologi dan konservasi tanah, tentunya perlu menularkan beberapa pengalaman secara teknis terkait tata kelola air dan peningkatan kualitas tanah di lokasi pilot project ini,” kata dia.

Untuk diketahui, Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan produksi komoditas pertanian di tahun 2018 sebesar 82,5 juta ton padi dengan luas panen 15,65 juta hektar (ha), 30 juta ton jagung dengan luas panen 5,78 juta ha. Sedangkan, kedelai ditargetkan 2,2 juta ton dengan luas panen 1,42 juta ha.

“Untuk mencapai target tersebut Kementan mengalokasikan program dan kegiatan di berbagai wilayah di Indonesia sesuai potensi masing-masing daerah,” ujar Kasdi.

Pendampingan petani

Lebih lanjut Kasdi mengungkapkan selama ini produksi jagung hanya 3 ton/ha karena pasca panen masih dilakukan secara manual.

Hulu sampai hilirnya masih dilakukan secara swadaya Kementan dengan kesepakatan bersama PT Charoend Pokphand Indonesia (CPI) yang bersedia menyerap hasil panen petani di kawasan pertanian jagung ini. Harganya, Rp 3.800/kilogram dan tingkat kekeringan 15 persen.

“Karena itu, kegiatan percontohan ini dimaksudkan untuk merangsang kelembagaan ekonomi petani agar bisa mengelola bisnis usaha tani secara berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas produksi,” ujarnya.

Untuk itu, sambung Kasdi, pemerintah melakukan pembinaan dan pendampingan petani guna meningkatkan kualitas produksi, pembinaan dalam pengelolaan kelembagaan ekonomi petani, fasilitasi alat dan mesin pra-panen, pasca panen dan pengolahan.

Akses modal dan pemasaran

Pemerintah pun mendorong pembukaan akses terhadap modal dan pemasaran.

“Kegiatan pilot project jagung di Kabupaten Lebak dilakukan secara tumpang sari di lahan Perum Perhutani seluas 1.000 ha dan pendampingan akan dilakukan selama dua tahun mulai 2018-2019,” kata dia.

“Keberhasilan ini akan diterapkan di beberapa kawasan lain untuk mereplikasi kegiatan ini. Basis Kawasan menjadi pokok pengembangan pertanian kedepan,” imbuh Kasdi.

Perlu diketahui, pengembangan kawasan jagung berbasis korporasi petani yang dicetuskan Kementan ini sejalan dengan arahan Presiden RI yakni melalui UU No.16 Tahun 2006 dan diperkuat oleh UU No.19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani. Menindaklanjuti ini, Kementan mengeluarkan Permentan No. 18 Tahun 2018 tentang Pedoman Pengembangan Kawasan Pertanian Berbasis Korporasi Petani.

“Permentan ini mengamanatkan agar percepatan pengembangan kawasan dilakukan melalui kegiatan percontohan,” kata dia.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/07/27/200600426/kementan-bangun-kawasan-jagung-berbasis-korporasi-petani

Terkini Lainnya

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke