Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pertamina Bangun Depot Elpiji "Pressurized" di Indonesia Timur

Direktur Logistik, Supply Chain dan Infrastruktur Gandhi Sriwidodo mengatakan, pembangunan depot LPG ini dilakukan dalam rangka konversi atau pengalihan penggunaan minyak tanah subsidi yang masih marak di wilayah timur Indonesia, menjadi LPG subsidi.

Selain itu, pembangunan proyek ini juga bertujuan sebagai efisiensi pola suplai dengan menghilangkan Floating Storage and Offloading (FSO) yang selama ini digunakan sebagai media penampungan sementara.

"Kalau di Lombok kita sudah selesaibangun untuk konversi di Lombok. emudian dilanjutkan ke Kupang dan Bima," ujar Gandhi ketika Ekspose Proyek Strategis Hilir dan Groundbreaking Pengembangan TBBM Maumere di Maumere, Kabupaten Sikka, Senin (30/7/2018).

Untuk depot terminal LPG Bima, modal yang akan digelontorkan oleh Pertamina berjumlah Rp 271,7 miliar dengan kapasitas 1000 MT. Sementara untuk Kupang, akan dibangun 2 tangki LPG dengan kapasitas masing-masing 500 MT. Besaran capex (capital expenditure) dari proyek pembangunan depot terminal LPG Kupang sebesar Rp 271,7 miliar.

Sementara untuk Jayapura, Pertamina mengucurkan dana sebesar Rp 273,5 miliar untu 2 tangki LPG dengan kapasitas masing-masing 1000 MT.

Dirinya mengatakan, ke depannya, wilayah Flores juga akan dibangun Depot LPG. Sebab, permintaan LPG di wilayah Flores sudah mulai mengalami pertumbuhan.

Adapun untuk wilayah NTT sendiri, Gandhi menuturkan, dalam sehari masyarakat mengonsumsi 277 kilo liter (KL) minyak tanah. Nantinya, dengan adanya depot ini maka konsumsi minyak tanah akan tergantikan dengan 80 ton LPG dalam sehari.

"Kalau di Kupang itu sehari bisa 20 ton (LPG), Bima mungkin 15 ton, Flores juga mungkin 15 ton," ujar Gandhi.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/07/30/164051426/pertamina-bangun-depot-elpiji-pressurized-di-indonesia-timur

Terkini Lainnya

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Manuver KAI Memohon ke Pemerintah Ringankan Beban Utang Kereta Cepat

Manuver KAI Memohon ke Pemerintah Ringankan Beban Utang Kereta Cepat

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Whats New
Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Taati Aturan Pemda

Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Taati Aturan Pemda

Whats New
Efisiensi Anggaran Makan Siang Gratis

Efisiensi Anggaran Makan Siang Gratis

Whats New
Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke