Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengapa Penurunan Tingkat Kemiskinan Makin Lambat?

Jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, belakangan penurunan angka kemiskinan memang melambat. Bandingkan saja, pada 2006, angka kemiskinan 17,8 persen dari total penduduk. Pada 2012, enam tahun setelahnya, jumlahnya turun menjadi 11,96 persen atau turun 5,84 persen.

Sementara dari 2012 ke 2018 dengan rentang waktu yang sama, terjadi penurunan sebesar 2 persen. Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengakui, semakin kecil angka kemiskinan, maka, makin sulit diturunkan.

"Justru ketika mengatasi kemiskinan, yang paling susah ketika kemiskinan sudah sangat kecil," ujar Bambang di Jakarta, Senin.(30/7/2018).

Apalagi saat mulai mendekati 10 persen, kata Bambang, maka penurunannya tak akan drastis lagi. Hal ini disebabkan tingkat keparahan yang tinggi.

Tingkat keparahan yang dimaksud adalah ketimpangan di antara kelompok miskin itu sendiri. Ada yang benar-benar sangat di bawah dan masuk kategori sangat miskin. Berbeda dengan tingkat kedalaman yakni jarak antara garis kemiskinan dengan rata-rata pengeluaran kelompok miskin.

"Justru ini butuh campur tangan pemerintah yang lebih serius," kata Bambang.

Bambang mengatakan, saat ini kendala pemerintah menjangkau beberapa kelompok miskin karena faktor akses. Banyak dari mereka yang tinggal di pedalaman, di kepulauan, pegunungan, belum lagi yang mengalami gangguan alam.

Hal tersebut tercermin dari tingginya tingkat kemiskinan di daerah Papua dan Nusa Tenggara Timur karena ada kelompok masyarakat yang belum bisa merasakan dampak bantuan langsung tepat sasaran.

Ke depannya, Bambang optimistis angka kemiskinan akan semakin turun meski lambat.

"Kita harus benar-benae entaskan mereka yang belum terjangkau dan jaraknya dari garis kemiskinan sangat jauh," kata dia.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/07/31/115000826/mengapa-penurunan-tingkat-kemiskinan-makin-lambat-

Terkini Lainnya

Peleburan 7 BUMN Karya Ditargetkan Rampung September 2024

Peleburan 7 BUMN Karya Ditargetkan Rampung September 2024

Whats New
Relaksasi Harga Gula Akan Berakhir, Pengusaha Ritel Berharap Stok Terjamin

Relaksasi Harga Gula Akan Berakhir, Pengusaha Ritel Berharap Stok Terjamin

Whats New
Komitmen Dorong Inklusi Keuangan, Bank Mandiri Perkuat Peran Mandiri Agen

Komitmen Dorong Inklusi Keuangan, Bank Mandiri Perkuat Peran Mandiri Agen

Whats New
Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Whats New
Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Whats New
Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Whats New
Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Whats New
Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke