Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menabung Sedari Dini, Tuanya Kaya Raya...

Zaman sekarang, memang sudah jarang orang tua yang memberikan celengan agar anak mereka suka menabung. Anak-anak saat ini juga tidak banyak yang menyukai celengan, selain dinilai kurang aman, keberadaan celengan juga tidak praktis.

Namun dengan adanya berbagai tawaran sejumlah bank, orang tua sebenarnya tetap bisa mengenalkan putra putrinya soal menabung, yang tentuya lebih aman dan praktis.

Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kepulauan Riau Iwan M Ridwan mengatakan, saat ini tidak sedikit perbankan yang menawarkan program tabungan anak.

Berdasarkan data yang dimiliki OJK saat ini sudah ada sekitar lebih dari 26 bank yang menyediakan produk tabungan anak, yakni 15 bank merupakan bank konvensional dan 11 bank syariah.

"Hal itu memang program pemerintah. Makanya saat ini sejumlah perbankan berlomba-lomba menghadirkan tabungan anak, mulai dari bank konvensional hingga bank syariah," sebutnya.

Iwan mengatakan, untuk Bank konvensional yang menyediakan tabungan anak meliputi Bank Negara Indonesia (BNI), BNI Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Central Asia (BCA), Bank Tabungan Negara (BTN), Bank Permata, dan Bank Panin.

Ada juga Bank daerah seperti BPD Jatim, BPD Kalimantan Selatan, BPD NTB, BPD Sumselbabel, BPD Jabar dan Banten (BJB), BPD Jambi serta BPD Riau Kepri sendiri.

"Untuk Bank syariah diantaranya Bank Syariah Mandiri, BRI Syariah, BCA Syariah, BNI Syariah, Bank Panin Syariah, Bank Victoria Syariah, Bank Syariah Bukopin, BJB Syariah, Bank Mega Syariah, Unit Usaha Syariah (UUS) BPD Jambi dan BPRS Al-Salaam," paparnya.

Sementara itu BNI, Bank ini menyediakan beberapa program tabungan untuk anak mulai dari usia 0 hingga 17 tahun. Bahkan hingga sianak beranjak ke bangku mahasiswa.

Sebagai salah satu bank yang menyediakan tabungan untuk anak, Vice President BNI Iwan Affandi, mengatakan, pihaknya memberikan persyaratan yang mudah, dalam rangka edukasi dan inklusi keuangan untuk mendorong budaya menabung dan melatih pengelolaan keuangan sejak dini.

Pihaknya menyediakan BNI Simpanan Pelajar (SimPel) adalah tabungan untuk siswa PAUD, TK, SD, SMP, SMA, Madrasah (MI, MTs, MA) atau sederajat yang diterbitkan secara nasional di Indonesia.

"Siswa dapat memiliki tabungan atas nama sendiri. Setoran awal ringan hanya Rp 5.000 dan setoran lanjutan minimal Rp 1.000. Tidak dikenakan biaya administrasi rekening dan Siswa SMP sampai SMA atau Sederajat langsung mendapatkan fasilitas Kartu Debit BNI SimPel yang dapat digunakan Siswa untuk transaksi di BNI ATM, di jaringan ATM Link, Bersama, dan Prima serta transaksi belanja di toko-toko yang menggunakan EDC BNI," paparnya kepada Kompas.com.

Selain itu sebut dia, ada BNI Taplus Anak yang merupakan tabungan yang diperuntukkan bagi anak usia 0 sampai 17 tahun dengan manfaat antara lain selain memberi keleluasaan bertransaksi, pada saat anak berusia 17 tahun, rekening otomatis dikonversi menjadi BNI Taplus Muda dengan nomor rekening yang sama.

"Orang tua tetap dapat memantau transaksi anak karena ada notifikasi SMS yang akan dikirimkan ke ponsel orangtua dan bebas biaya pengelolaan rekening," kata Iwan.

Selanjutnya BNI Taplus Muda, sebagai produk simpanan dalam bentuk tabungan yang merupakan turunan dari BNI Taplus dan diperuntukkan bagi kaum muda dengan usia mulai dari 15 sampai dengan 25 tahun.

Dan terakhir Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) berfitur rekening yang bertujuan untuk mempermudah mahasiswa dalam bertransaksi.

"Untuk di Batam keempat program itu sangat banyak peminatnya dan setiap bulannya selalu mengalami peningkatan jumlah nasabahnya. Setidaknya jika sedari dini kita mulai menabung, tuanya kaya raya," jelas Iwan.

Aman

Menyimpan uang di bank relatif aman, karena adanya jaminan dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Masyarakat tidak perlu khawatir uangnya itu akan hilang seandainya bank tempatnya menabung bangkrut.

Direktur Group Kepatuhan LPS Arinto Wicaksono mengatakan, kondisi perbankan Indonesia sehat karena masuk program penjaminan simpanan. Menurut dia,  semua bank yang beroperasi di Indonesia, baik bank umum, bank daerah, atau bank perkreditan rakyat yang konvensional dan syariah wajib menjadi peserta penjaminan LPS.

"Makanya LPS berani menegaskan keberadaan perbankan di Kepri sehat, karena seluruh Bank yang ada di Indonesia termasuk Kepri, semuanya terdaftar dan menjadi peserta penjaminan LPS," kata Arinto belum lama ini saat melakukan sosialisasi program penjaminan simpanan bagi perbankan di Kepri.

Bahkan nasabah sendiri bisa memastikannya apakah bank yang mereka percayai benar-benar bank yang sehat dan peserta penjaminan LPS, antara lain dengan melihat stiker peserta penjaminan yang wajib ditempel di setiap kantor cabang bank tersebut.

Saat ini, simpanan nasabah di bank dijamin LPS hingga Rp 2 miliar per nasabah per bank. Nasabah tidak perlu khawatir terhadap keamanan simpanannya di bank, apabila bank ditutup atau dicabut izin usahanya. Bank juga harus menginformasikan kepada nasabah tentang ketentuan simpanan yang dijamin sehingga layak dibayar.

"Ketentuan tersebut dikenal dengan 3T, yaitu Tercatat pada pembukuan bank, Tingkat Bunga tidak melebihi bunga penjaminan LPS (tidak berlaku bagi bank syariah), dan Tidak ikut merugikan bank, misalnya punya kredit macet. Saat ini, tingkat bunga penjaminan LPS yang berlaku sejak 6 Juni 2018 lalu adalah 6,00 persen untuk bank umum dan 8,50 persen untuk BPR," jelas Arinto.

Lebih jauh Arinto mengatakan, LPS merupakan lembaga independen yang dibentuk pemerintah berdasar UU LPS No 24 Tahun 2004.  Lembaga ini beroperasi sejak 22 September 2005 dengan fungsi menjamin simpanan di bank dan turut aktif dalam memelihara stabilitas perbankan sesuai dengan kewenangannya.

"LPS bertanggung jawab kepada Presiden dan tergabung dalam Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) bersama Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan Kementerian Keuangan," ujarnya.

Hingga 30 April 2018, jumlah bank yang menjadi peserta penjaminan LPS ada 1.898 bank, terdiri dari BPR atau BPRS 1.783 bank dan 115 bank umum. Total jumlah rekening yang dijamin sebanyak 267,15 juta rekening.

"Dalam melakukan penanganan bank, LPS telah melikuidasi 89 bank sejak 2005, terdiri dari 88 BPR dan 1 bank umum, yang tersebar dari berbagai daerah di Indonesia," ungkapnya.

Selain itu, berdasarkan data distribusi simpanan LPS, total dana pihak ketiga (DPK) perbankan Indonesia per Mei 2018 sekitar Rp 5.414,85 triliun. Dari total dana tersebut, porsi dana giro dan tabungan (current account saving account/CASA) mencapai 55,66 persen. Sisanya adalah deposito dengan porsi 44,34.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/07/31/160700826/menabung-sedari-dini-tuanya-kaya-raya-

Terkini Lainnya

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke