Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dirut Bank Permata soal Relaksasi LTV: Kami Sudah agak Nyuri-nyuri Start...

Pada pelonggaran peraturan ini, Bank Indonesia (BI) memberikan kebebasan kepada perbankan untuk mengatur jumlah uang muka (down payment/DP) yang harus dibayar nasabah KPR, serta rasio kedit yang dikucurkan (loan to value/LTV) rumah pertama untuk semua tipe.

Direktur Utama Bank Permata Ridha DM Wirakusumah mengatakan, seiring dengan berlakunya pelonggaran peraturan ini, pihaknya akan segera menyesuaikan nilai down payment (DP) dari Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Permata Bank.

"Kami sudah agak nyuri-nyuri start karena bagi kami KPR itu sesuatu yang bagus. Jakarta aja yang punya rumah masih kurang dari 50 persen," ujar dia ketika ditemui awak media, Rabu (1/8/2018).

Ridha mengatakan, pihaknya sudah mulai menggandeng beberapa pengembang, dalam menjalankan program KPR Permata Bank. Selain itu, pihaknya juga mulai memperluas pangsa pasar dari KPR mereka.

"Kita sudah melihat ke seluruh lapisan, tidak hanya middle up tetapi juga middle lower," lanjut dia.

Hingga saat ini, besaran DP yang ditawarkan oleh Permata Bank untuk KPR konvensional sebesar 15 persen. Adapun untuk KPR Syariah, DP yang ditawarkan sebesar 10 persen.

Lebih lanjut Ridha mengatakan, pihaknya merasa pemberian DP sebesar 0 persen cukup berisiko. Kecuali, nasabah calon debitur KPR memberikan nilai tambah kepada bank yang bersangkutan. Sehingga, DP 0 persen lebih bersifat sebagai kompensasi yang diberikan oleh bank kepada nasabah KPRNya.

"Belum diformulasikan kalau nol persen. Agak sedikit berisiko. Unless ada hal-hal lain yang menambah, misalnua dia membuka atau menambah depositonya, akan ada kompensasi," ujar dia.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/08/01/200400726/dirut-bank-permata-soal-relaksasi-ltv--kami-sudah-agak-nyuri-nyuri-start--

Terkini Lainnya

Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Whats New
Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Whats New
Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Whats New
Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Whats New
KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

Whats New
Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Whats New
Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Whats New
OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

Whats New
SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

Whats New
Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Whats New
Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Whats New
Libur 'Long Weekend', 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Libur "Long Weekend", 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Whats New
Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Whats New
OJK: Sektor Jasa Keuangan Nasional Stabil

OJK: Sektor Jasa Keuangan Nasional Stabil

Whats New
Sentimen Konsumen di AS Melemah Imbas Inflasi dan Tingkat Bunga Tinggi

Sentimen Konsumen di AS Melemah Imbas Inflasi dan Tingkat Bunga Tinggi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke