Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Musim Kemarau, Harga Jagung Domestik Merangkak Naik

Ketua Asoasiasi Petani Jagung Indonesia (APJI) Sholahuddin menyatakan, selama musim kemarau tersebut kadar air di dalam jagung hanya berkisar 14 hingga 17 persen.

"Karena musim kemarau kualitasnya dapat sehingga harganya naik," kata Sholahuddin di Kompleks Gedung Kementerian Pertanian, Jakarta, Jumat (3/8/2018).

Tak hanya disebabkan faktor cuaca, kenaikan harga jagung disebut Sholahuddin terjadi akibat lebih sedikitnya produksi jagung pada semester II tiap tahunnya.

Menurut dia, pada semester I tiap tahunnya terdapat produksi jagung sebesar 65 persen dari target. Sementara pada semester II produksinya hanya sebesar 35 persen.

"Tahun ini target produksi jagung dalam negeri 30 juta ton. Per Juli kemarin sudah mencapai 18 sampai 19 juta ton," imbuh Sholahuddin.

Oleh karenanya, harga jagung selama tiga bulan terakhir dianggap stabil dan ideal untuk industri jagung domestik.

Adapun harga jagung saat ini dikatakan Sholahuddin stabil berada di angka Rp 3.600 hingga Rp 3.900 per kilogram. Angka itu sedikit meningkat dari Februari-Maret yang notabenenya musim hujan dan membuat kadar air di dalam jagung mencapai 35 persen.

Pada periode tersebut, APJI mencatat harga jagung per kilogramnya sebesar Rp 3.200.

Sebagai informasi, Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) nomor 58 tahun 2018 telah mengatur perihal harga acuan jagung dengan kadar air 15 persen.

Dalam permen tersebut, harga acuan tersebut ditetapkan sebesar Rp 3.150 per kilogram di tingkat produsen dan Rp 4.000 per kilogram pada level konsumen.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/08/05/154756126/musim-kemarau-harga-jagung-domestik-merangkak-naik

Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
5 Cara Beli Emas di Pegadaian, Bisa Tunai dan Nyicil

5 Cara Beli Emas di Pegadaian, Bisa Tunai dan Nyicil

Spend Smart
Masuki Usia ke-20, Sido Muncul Beberkan Rahasia Sukses Kuku Bima

Masuki Usia ke-20, Sido Muncul Beberkan Rahasia Sukses Kuku Bima

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke