Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Tinggi, Investasi Masih Rendah

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju pertumbuhan modal tetap bruto (PMTB) atau investasi kuartal II 2018 sebesar 5,87 persen.

Pertumbuhan investasi ini diakui lebih rendah dibanding yang diprediksi sebelumnya oleh pemerintah, yakni bisa di atas 6 persen.

"Salah satu yang harus diwaspadai adalah investasi tumbuhnya tidak setinggi yang kami bayangkan di bawah 6 persen. Ekspor juga lebih lemah dari yang kami prediksi dan impor lebih tinggi," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat ditemui di gedung Kementerian Pertahanan, Senin (6/8/2018).

Per kuartal II 2018, ekspor tumbuh sebesar 7,70 persen dan impor tumbuh lebih tinggi lagi, yakni 15,17 persen.

Menurut Sri Mulyani, tingginya pertumbuhan impor dan masih belum optimalnya ekspor menunjukkan ada peningkatan impor bahan baku dan barang modal yang positif untuk dunia usaha, namun belum diterjemahkan ke dalam investasi yang membuat capaiannya di bawah harapan pemerintah.

Mengacu dari data tersebut, Sri Mulyani mengaku akan mengkaji lebih lanjut pertumbuhan investasi dan kegiatan ekspor impor untuk periode berikutnya.

Dia juga memprediksi investasi bisa membaik pada kuartal III dan IV 2018 yang diiringi dengan perbaikan pertumbuhan kredit perbankan seperti yang disampaikan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebelumnya.

"Kredit perbankan sudah double digit di atas 10 persen. Diharapkan PMTB (investasi) di kuartal III dan IV akan membaik," tutur Sri Mulyani.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia per kuartal II 2018 mencapai 5,27 persen. Capaian itu membuat pertumbuhan ekonomi per semester I 2018 sebesar 5,17 persen.

Adapun pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi untuk keseluruhan tahun 2018 bisa mencapai 5,2 persen.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/08/06/175048326/sri-mulyani-pertumbuhan-ekonomi-tinggi-investasi-masih-rendah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke