Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II 2018 Tertinggi Sejak 2014

Dalam lima tahun terakhir, sejak kuartal I 2014, pertumbuhan ekonomi berada di kisaran rata-rata 4,7 hingga tertinggi 5,21 persen.

Pertumbuhan ekonomi periode ini menjadi yang tertinggi sejak 2014. Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, pertumbuhan ekonomi kali ini lumayan baik meski belum mencapai target dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), yakni 5,4 persen.

"Saya perlu highlight targetnya 5,4 persen. Tapi 5,27 angka yang bagus," ujar Suhariyanto di kantor BPS, Jakarta, Senin (6/8/2018).

Diketahui, pertumbuhan ekonomi Indonesia mulai turun setelah kuartal IV 2013 mencapai 5,72 persen (yoy).

Berikut perkembangan pertumbuhan ekonomi (yoy) sejak kuartal I 2014 :

1. Tahun 2014
Kuartal I : 5,21 persen
Kuartal II : 5,12 persen
Kuartal III : 5,01 persen
Kuartal IV : 5,01 persen

2. Tahun 2015
Kuartal I : 4,71 persen
Kuartal II : 4,67 persen
Kuartal III : 4,73 persen
Kuartal IV : 5,04 persen

3. Tahun 2016
Kuartal I : 4,92 persen
Kuartal II : 5,18 persen
Kuartal III : 5,02 persen
Kuartal IV : 4,94 persen

4. Tahun 2017
Kuartal I : 5,01 persen
Kuartal II : 5,01 persen
Kuartal III : 5,06 persen
Kuartal IV : 5,19 persen

5. Tahun 2018
Kuartal I : 5,06 persen
Kuartal II : 5,27 persen

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/08/07/102100026/pertumbuhan-ekonomi-kuartal-ii-2018-tertinggi-sejak-2014

Terkini Lainnya

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Spend Smart
Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke