Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tinggi Jelang 2019, Mensos Bantah Kebijakan Bansos Populis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggaran dana Bantuan Sosial (Bansos) pemerintah melonjak cukup besar pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018.

Untuk anggaran dana Program Keluarga Harapan (PKH) saja, Menteri Sosial Idrus Marham menyebut naik dua kali lipat dibandingkan tahun 2017 lalu.

Tahun ini, pemerintah menganggarkan Rp 39 triliun untuk PKH, sementara tahun lalu hanya sekitar Rp 17 triliun.

Idrus pun membantah lonjakan anggaran bansos ini sebagai salah satu cara untuk menarik simpati masyarakat di akhir tahun pemerintahan. Sebab, menurutnya, langkah ini sudah sesuai rencana awal pemerintah untuk mengurangi angka kemiskinan.

"Tidak sama sekali, ini memang strategi kami dari hasil evaluasi. Kami ingin kemiskinan lebih rendah lagi dan kami lihat PKH ini efektif, makanya kami ingin efektifkan lagi, salah satunya dengan tambah anggaran," ujar Idrus ketika memberikan penjelasan kepada awak media di Jakarta, Kamis (8/8/2018).

Lebih lanjut Indrus menjelaskan, penambahan anggaran hingga dua kali lipat diharapkan efektif medorong masyarakat untuk menggerakkan roda perekonomian, sehingga mampu mandiri dalam menghidupi diri mereka.

"PKH ini paling efektif, hanya saja perlu diingatkan bahwa PKH ini tidak permanen. Untuk itu kami ingin ditambah lagi anggaran dan penerimanya, sehingga memotivasi rakyat bahwa mereka akan pikir bagaimana mandiri kalau bisa makan. Tidak ada masalah ini," lanjut dia.

Dirinya pun memastikan, penerima PKH yang telah berhasil 'mentas' dari kemiskinan tidak akan menerima dana bantuan sosial lagi pada tahun berikutnya.

Sebab, pihaknya terus melakukan evaluasi. Selain itu, program ini tidak hanya memberikan dana bantuan saja, tetapi juga pendampingan sehingga ketika mereka sudah mampu dan mandiri akan timbul kesadarakn untuk menyatakan berhenti menerima PKH.

"Sekarang ini kalau tidak salah, sudah ada sekitar 300 ribuan tahun ini (yang tidak miskin lagi)," sebut Idrus.

Idrus pun menjamin, ketika bantuan ditarik, mereka yang tak lagi menerima dana bantuan akan kembali jatuh miskin.

"Tidak, kan ada evaluasi, karena itu program kemiskinan ini tidak hanya memberikan bantuan secara fisik, tapi juga memotivasi mereka sudah punya semangat hidup untuk maju dan mandiri," ujar dia.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/08/08/170418526/tinggi-jelang-2019-mensos-bantah-kebijakan-bansos-populis

Terkini Lainnya

Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke