Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Terimbas Turki, IHSG Anjlok 111 Poin dan Rupiah Melemah ke Rp 14.600 Per Dollar AS

Semua sektor penghuni indeks merosot. Grup saham iundustri dasar, agrikultur, finansial, dan aneka industri merosot lebih dari 2 persen pagi ini.

Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang mengungkapkan, tekanan pada IHSG datang dari merosotnya lira Turki. "Tampaknya, penguatan IHSG  pekan ini sulit berlanjut menyusul krisis mata uang yang terjadi di Turki," kata Edwin seperti dikutip dari Kontan.

Kondisi tersebut dikhawatirkan berpotensi terjadi snow ball effect karena beberapa bank besar Eropa terpapar kredit cukup besar ke Turki.

Untuk perdagangan hari ini, Edwin memperkirakan IHSG bergerak pada level support 6.010 dan resistance 6.101, dengan potensi melemah.

Bursa saham di Asia juga mengalami tekanan serupa. Seperti Indeks Topix di Jepang jatuh 1,64 persen. Indeks Hang Seng di Hong Kong melorot 1,59 persen, dan Indeks Shanghai di China turun 1,5 persen.  

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dollar AS juga ikut diterpa sentimen Turki. Rupiah melemah hingga menembus kisaran 14.600.

Dikutip dari data Bloomberg, pukul 09.30 WIB, rupiah di pasar spot berada di posisi Rp 14.600 atau turun 0,84 persen dibandingkan posisi akhir pekan lalu pada 14.478.  (Intan Nirmala Sari, Sanny Cicilia)

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/08/13/094317926/terimbas-turki-ihsg-anjlok-111-poin-dan-rupiah-melemah-ke-rp-14600-per

Terkini Lainnya

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Spend Smart
Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke