Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

"Ini adalah Kunjungan Pemerintah Pusat Pertama sejak Tahun 1990-an..."

Staf Ahli Menteri ESDM Bidang Ekonomi Sumber Daya Alam Dadan Kusdiana menyebutkan, lampu tersebut dibagikan ke seluruh rumah yang di dalamnya didiami oleh setidaknya satu keluarga. 

"Kita ada 1.085 paket lampu, nanti seluruh rumah akan dapat. Syaratnya di situ ada keluarga satu. Per keluarga dapat satu paket," ujar Dadan ketika memberikan sambutan di distrik Puldama.

Lebih lanjut Dadan menjelaskan, dengan masuknya LTSHE di daerah-daerah terpencil, target ke depannya dapat menggerakkan perekonomian masyarakat. Sebab, hingga saat ini di wilayah Puldama sendiri roda perekonomian belum bergerak. Masyarakat masih mengandalkan hasil kebun untuk makam sehari-hari.

"Harapannya sih kalau sudah masuk minimal mereka punya kehidupan malam. kalau anak-anak bisa belajar, nanti kalau sudah agak terbuka ada tata niaga, ada pedagang, mereka bisa bawa barang malam-malam pakai lampu. Walau memang belum terlihat di sini," ujarnya.

Dia meminta kepada warga untuk memeriksa setiap lampu yang terdapat di dalam satu paket.

"Pastikan lampu menyala, kalau tidak menyala jangan diterima. Kalau padam dalam 3 bulan ke depan lapor nanti ke kepala desa, kemudian nanti dr kepala desa akan dibawa ke kabupaten. Ada kantornya di Jayapura," jelas dia.

Dalam setiap satu paket lampu terdapat 4 lampu LTSHE, satu panel surya, dan satu remote.

Warga pun akan terlebih dahulu mendapatkan penjelasan berupa sosialisasi cara penggunaan LTSHE. Sedangkan keterbatasan bahasa disiasati dengan melibatkan masyarakat sekitar dalam sosialisasi.

Kunjungan pertama

Kepala Distrik Puldama Peniat Mirin pun mengungkapkan, keberadaan lampu di rumah-rumah warga (honai) diharapkan mampu mengangkat taraf hidup masyarakat, baik dari sisi kesehatan, sosial, dan ekonomi.

Dia mengatakan, kunjungan Kementerian ESDM kali ini adalah kunjungan pemerintah pusat untuk pertama kalinya sejak tahun 1990an.

"Ini adalah kunjungan pemerintah pusat pertama sejak tahun 1990an, kalau bantuan dari gereja kami memang ada. Tapi kalau dari pemerintah, kami tertinggal betul," ujarnya.

Lebih lanjut,  dia menjelaskan, masyarakat setempat menggunakan perapian di dalam rumah sebagai penghangat sekaligus tempat untuk memasak. Kondisi honai yang minim ventilasi membuat banyak di antara masyarakat Puldama yang terserang penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA).

Peniat berharap, pemerintah dapat kembali terjun langsung untuk membantu membangun rumah sosial, jembatan yang menghubungkan antar warga, serta menerjunkan tenaga medis di wilayah mereka.

Keberadaan rumah sosial penting bagi mereka, sebab, kegiatan memasak yang selama ini dilakukan di dalam rumah bisa dilaksanakan di rumah sosial.

"Rumah sosial itu penting bagi kami, supaya masyarakat tidak tidur dengan asap di honai," ujar dia.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/08/13/123800326/ini-adalah-kunjungan-pemerintah-pusat-pertama-sejak-tahun-1990-an

Terkini Lainnya

Sri Mulyani Lagi-lagi Bertemu Pimpinan Bea Cukai, Bahas Keluhan Masyarakat

Sri Mulyani Lagi-lagi Bertemu Pimpinan Bea Cukai, Bahas Keluhan Masyarakat

Whats New
Mengapa Malaysia dan Singapura Hambat Industri Semikonduktor Indonesia?

Mengapa Malaysia dan Singapura Hambat Industri Semikonduktor Indonesia?

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Bagaimana Cara Cek Kelaikan Bus yang Mau Ditumpangi? Simak di Sini

Bagaimana Cara Cek Kelaikan Bus yang Mau Ditumpangi? Simak di Sini

Spend Smart
Turun, Simak Rincian Harga Emas Antam Hari ini 14 Mei 2024

Turun, Simak Rincian Harga Emas Antam Hari ini 14 Mei 2024

Spend Smart
Kasus Gagal Bayar TaniFund, OJK Temukan Dugaan Pelanggaran Pidana

Kasus Gagal Bayar TaniFund, OJK Temukan Dugaan Pelanggaran Pidana

Whats New
IHSG Awal Sesi Lanjutkan Kenaikan, Rupiah Masih Melemah

IHSG Awal Sesi Lanjutkan Kenaikan, Rupiah Masih Melemah

Whats New
KAI Operasikan 4 Kereta Api Tambahan pada 12-31 Mei 2024, Simak Daftarnya

KAI Operasikan 4 Kereta Api Tambahan pada 12-31 Mei 2024, Simak Daftarnya

Whats New
Apakah Ekonomi Vietnam Akan Menyalip Indonesia?

Apakah Ekonomi Vietnam Akan Menyalip Indonesia?

Whats New
Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Menparekraf: Bukan Representasi Ramah-tamah Kita

Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Menparekraf: Bukan Representasi Ramah-tamah Kita

Whats New
Pendaftaran Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Dibuka 15 Mei 2024

Pendaftaran Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Dibuka 15 Mei 2024

Whats New
IHSG Bakal Lanjutkan Penguatan? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

IHSG Bakal Lanjutkan Penguatan? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

Whats New
Tahun Lalu Pajak, Tahun Ini Giliran Bea Cukai yang 'Dikuliti' Warganet

Tahun Lalu Pajak, Tahun Ini Giliran Bea Cukai yang "Dikuliti" Warganet

Whats New
Inflasi Bayangi Wall Street, Dow Jones Ditutup Melemah

Inflasi Bayangi Wall Street, Dow Jones Ditutup Melemah

Whats New
Bangun MRT Jakarta Tomang-Medan Satria, Jepang Kucurkan Pinjaman Rp 14,5 Triliun

Bangun MRT Jakarta Tomang-Medan Satria, Jepang Kucurkan Pinjaman Rp 14,5 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke