Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

RI dan Rusia Bentuk Kelompok Kerja Bahas Mekanisme Pembelian Sukhoi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perjanjian kerja antara Rusia dan Indonesia dalam pembelian pesawat sukhoi akan dibahas dalam suatu kelompok kerja.

Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Oke Nurwan mengatakan, kelompok kerja tersebut akan membahas mekanisme imbal beli pesawat Sukhoi oleh Indonesia dan sejumlah komoditas oleh Rusia.

"Kemendag dan pemerintah Rusia akan melakukan pembahasan yang mendalam melalui working group. Semua akan dibahas lebih detil," ujar Oke di kantor Kemendag, Jakarta, Senin (13/8/2018).

Diketahui, Indonesia membeli unit pesawat 11 Sukhoi Su-35 dari Rusia seharga 1,14 milar dollar AS. Sementara itu, Indonesia menawarkan sejumlah komoditas kepada Rusia senilai 570 juta dollar AS.

Oke menegaskan bahwa transaksi itu dilakukan secara imbal beli, bukan barter. Kemudian, dalam kelompok kerja itu nantinya akan dibahas komoditas apa saja yang ditawarkan hingga mekanisme imbal belinya seperti apa.

Indonesia menyusun komoditas yang akan ditawarkan, sementara Rusia juga menyiapkan daftar komoditas yang mereka minati.

"Kalau mereka tertarik tapi di sini tidak siap diekspor kan sama juga. Jadi itu akan dibahas," kata Oke.

Oke menargetkan kelompok kerja itu akan aktif secepatnya. Saat ini tahapannya masih menyusun aturan main untuk kelompok tersebut, termasuk anggota dan tugas dari mereka.

Oke berharap pembahasan dalam kelompok kerja tidak berlarut-larut sehingga kedua pihak saling menyepakati soal komoditas dalam imbal beli. Saat ini baru keluar kesepakatan sementara soal komoditas tersebut.

"Perdagangan Indonesia Rusia ada banyak. Tapi ada juga yang melalui working group ini. Itu yang akan didiskusikan dalam rangka imbal beli," kata Oke.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/08/13/201315426/ri-dan-rusia-bentuk-kelompok-kerja-bahas-mekanisme-pembelian-sukhoi

Terkini Lainnya

IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen, Rupiah Menguat Dekati Rp 16.000 Per Dollar AS

IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen, Rupiah Menguat Dekati Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Amartha Promosikan Potensi UMKM Lewat The 2024 Asia Grassroots Forum

Amartha Promosikan Potensi UMKM Lewat The 2024 Asia Grassroots Forum

Whats New
Pengembangan Hub 'Carbon Capture and Storage', Pertamina Hulu Energi Gandeng ExxonMobil

Pengembangan Hub "Carbon Capture and Storage", Pertamina Hulu Energi Gandeng ExxonMobil

Whats New
SeaBank Indonesia Bukukan Laba Rp 52 Miliar di Kuartal I-2024

SeaBank Indonesia Bukukan Laba Rp 52 Miliar di Kuartal I-2024

Whats New
Bakal 'Buyback' Saham, Bos ADRO: Sebanyak-banyaknya Rp 4 Triliun

Bakal "Buyback" Saham, Bos ADRO: Sebanyak-banyaknya Rp 4 Triliun

Whats New
Luhut Dorong Maskapai Penerbangan Asing Beroperasi di Indonesia

Luhut Dorong Maskapai Penerbangan Asing Beroperasi di Indonesia

Whats New
Kementerian ESDM: 331 Perusahaan Industri Menghemat Energi pada 2023

Kementerian ESDM: 331 Perusahaan Industri Menghemat Energi pada 2023

Whats New
Home Credit Catat Volume Pembiayaan Rp 2,59 Triliun Sepanjang Kuartal I 2024

Home Credit Catat Volume Pembiayaan Rp 2,59 Triliun Sepanjang Kuartal I 2024

Whats New
Membangun Bisnis Kuliner bersama Boga Hiji

Membangun Bisnis Kuliner bersama Boga Hiji

Whats New
Di Tengah Penurunan Penjualan Unit Baru, Tren Kredit Kendaraan Tetap Tumbuh

Di Tengah Penurunan Penjualan Unit Baru, Tren Kredit Kendaraan Tetap Tumbuh

Whats New
RUPST, Emiten Boy Thohir ADRO Angkat Direktur Baru

RUPST, Emiten Boy Thohir ADRO Angkat Direktur Baru

Whats New
Ketegangan Geopolitik Timur Tengah Dinilai Bikin Saham-saham Berfundamental Bagus Terdiskon

Ketegangan Geopolitik Timur Tengah Dinilai Bikin Saham-saham Berfundamental Bagus Terdiskon

Whats New
Sri Mulyani Sebut Sedang Siapkan Anggaran Pemerintah Prabowo-Gibran

Sri Mulyani Sebut Sedang Siapkan Anggaran Pemerintah Prabowo-Gibran

Whats New
Nilai Ekspor Indonesia Naik Jadi 19,62 Miliar pada April 2024

Nilai Ekspor Indonesia Naik Jadi 19,62 Miliar pada April 2024

Whats New
Adaro Energy Bakal Tebar Dividen Final Rp 6,4 Triliun Tahun Ini

Adaro Energy Bakal Tebar Dividen Final Rp 6,4 Triliun Tahun Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke