Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Aksi Bersih-bersih Laut, KKP Targetkan Bisa Kumpulkan 73 Ton Sampah

"Pada saat aksi nanti kita enggak tahu ada sampah berapa banyak, tetapi kalau bisa 73 ton itu baik. Satu ton sampah per lokasi," ujar Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut KKP Brahmantya Satyamurti selepas jumpa pers di Jakarta, Senin (13/8/2018).

Sebanyak 73 lokasi dari Aceh hingga Papua bakal menjadi tempat aksi bersih-bersih pantai tersebut. Nantinya, kata Brahmantya, KKP bakal menyediakan angkutan darat untuk membawa sampah yang diambil dari laut untuk dibawa ke TPA.

Persoalan sampah di laut memang masih menjadi momok di Indonesia. Sebuah penelitian yang dirilis University of Georgia menyebutkan bahwa Indonesia termasuk dalam 10 besar negara penyumbang sampah plastik terbanyak ke laut dengan perkiraan 0,48-1,29 juta metrik ton per tahun.

Untuk itu, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk terlibat aksi bersih-bersih laut pada 19 Agustus mendatang.

"Kalau enggak mulai dari sekarang kapan lagi, makanya kami imbau semua rakyat Indonesia dan anak-anak muda yang ingin Indonesia menuju poros maritim bersama-sama Pandu Laut menghadap ke laut pada 19 Agustus jam 13.00 WIB di 73 titik ataupun titik-titik perairan lainnya," jelas Susi.

Susi menambahkan, aksi tersebut tak hanya bisa dilakukan di laut, melainkan juga di sungai maupun danau.

Dalam aksi tersebut, Susi selaku Pembina Utama Pandu Laut Nusantara juga turut mengajak beberapa public figure seperti Kaka dan Ridho Slank, Andien, Hamish Daud, dan Kirana Larasati.

"Saya nanti pada tanggal 19 jam tiga sore ada di Bitung sekalian mengomandoi penenggelaman kapal. Saya akan melakukan di beberapa wilayah di Bitung sekalian bersih-bersih pantai. Kurang lebih nanti ada satu juta orang yang akan ikut aksi ini," kata Susi.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/08/14/051900226/aksi-bersih-bersih-laut-kkp-targetkan-bisa-kumpulkan-73-ton-sampah

Terkini Lainnya

IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

Whats New
Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Whats New
Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Whats New
Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Earn Smart
Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Earn Smart
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Earn Smart
Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Whats New
OJK Terbitkan Aturan 'Short Selling', Simak 8 Pokok Pengaturannya

OJK Terbitkan Aturan "Short Selling", Simak 8 Pokok Pengaturannya

Whats New
2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

Earn Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke