Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ekonomi China Terus Tunjukkan Tanda Pelemahan

BEIJING, KOMPAS.com - Perekonomian China terus menunjukkan tanda-tanda pelemahan.

Salah satunya ditunjukkan oleh data laju investasi pada Selasa (14/8/2018). Dari data tersebut terlihar laju investasi anjlok ke rekor terendah hingga Juli 2018, sementara pertumbuhan penjualan ritel juga melambat.

China sendiri masih dalam tahap penyeimbangan ekonomi untuk menggeser motor pertumbuhan dari investasi dan ekspor menuju konsumsi rumah tangga, namun pada saat bersamaan China juga menghadapi tingginya utang.

Ketegangan perdagangan dengan AS pun menambah beban terhadap perekonomian China. Dalam beberapa pekan terakhir, nilai tukar yuan dan pasar saham anjlok.

Kondisi tersebut di satu sisi menguntungkan bagi eksportir, namun memukul konsumen.

Tarif yang diterapkan AS terhadap produk-produk China dengan total nilai 34 miliar dollar AS dan aksi balasan dari China juga memberikan dampak. 

Akan tetapi. efek konflik kedua negara tersebut masih belum jelas, menurut juru bicara Biro Statistik Nasional China (NBS) Liu Aihua. Data perdagangan yang dirilis pekan lalu menunjukkan ekspor tertahan pada Juli 2018.

"Dampak negatif akan terjadi secara gradual, dengan dampak terhadap ekonomi internasional dan global sudah mulai mengemuka," jelas Liu seperti dikutip dari AFP.

Produksi di pabrik-pabrik China tumbuh 6 persen secara tahunan (yoy) pada Juli 2018, sejalan dengan proyeksi pada sebulan sebelumnya menurut NBS.

Produksi baja, yang amat disoroti pemerintahan Presiden AS Donald Trump, terpantau kuat pada Juli 2018. Ini terlihat dari produksi yang tumbuh 7,2 persen ke rekor 81,24 juta ton, sejalan dengan produsen yang menggeber produksi untuk memanfaatkan situasi harga yang tinggi.

Adapun penjualan ritel yang menjadi tolok ukur konsumsi domestik, tumbuh 8,8 persen (yoy) pada Juli 2018. Angka tersebut turun dibandingkan 9 persen (yoy) pada Juni 2018 dan lebih rendah dibandingkan proyeksi sebesar 9,1 persen (yoy).

"Permintaan domestik tampak melemah lebih jauh," ungkap Julian Evans-Pritchard dari Capital Economics.

Pertumbuhan ekonomi China pada kuartal II 2018 melambat ke level 6,7 persen. Pada kuartal sebelumnya, pertumbuhan ekonomi China tercatat sebesar 6,8 persen.

"Ekonomi China akan memburuk sebelum membaik, dan membutuhkan beberapa bulan untuk kembali," ungkap Ting Lu, kepala ekonom China di Nomura.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/08/14/160953126/ekonomi-china-terus-tunjukkan-tanda-pelemahan

Terkini Lainnya

Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Whats New
Fokus Starlink, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya di Indonesia

Fokus Starlink, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya di Indonesia

Whats New
Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Whats New
Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Whats New
Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Whats New
IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

Whats New
Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Whats New
Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Whats New
Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Whats New
KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

Whats New
Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Whats New
Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Whats New
Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi Jadi Head of Citi Commercial Bank

Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi Jadi Head of Citi Commercial Bank

Whats New
OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke