Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Topang Rupiah, Pengusaha Janji Bawa Pulang Devisa Hasil Ekspor

Permintaan itu disampaikan guna menguatkan mata uang rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) di tengah kondisi perekonomian dalam negeri saat ini.

"Ini diharapkan agar pengusaha ikut membantu penguatan rupiah dengan menukarkan (hasil ekspor) dalam mata uang dollar ke dalam rupiah," kata Ketua Umum Kadin Rosan P Roeslani dalam jumpa pers selepas pertemuan dengan pemerintah di Hotel Westin, Jakarta, Rabu (15/8/2018).

Pertemuan itu sendiri turut dihadiri Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso, dan Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kemendag Oke Nurwan serta para pengusaha dari berbagai sektor yang tergabung dalam Kadin.

Dalam pertemuan tersebut Rosan memastikan bahwa para pengusaha bakal memenuhi permintaan pemerintah tersebut. Rosan pun meminta agar pemerintah bisa memberikan kepastian kepada pengusaha terkait hal itu.

"Di satu sisi dengan memberikan kepastian bahwa hal itu dapat dilakukan dengan opsi yang diberikan BI tentang kepastian bahwa saat pengusaha butuh dollar AS dapat diberikan dengan suku bunga yang baik," ucap Rosan.

Perpindahan dana hasil ekspor dari pengusaha itu juga tak terlepas dari kenyataan bahwa baru ada 80 persen hingga 81 persen dana hasil ekspor yang masuk ke Indonesia.

Dengan demikian, masih ada 19 persen-20 persen sisanya yang masih belum masuk ke Indonesia.

"Dari 80 sampai 81 persen itu baru 15 persen yang ditukarkan ke dalam mata uang rupiah. Maka dari itu pemerintah berharap agar pengusaha mulai memindahkan dan menukarkan dana hasil ekspornya," kata Rosan.


https://ekonomi.kompas.com/read/2018/08/15/203135126/topang-rupiah-pengusaha-janji-bawa-pulang-devisa-hasil-ekspor

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke