Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pascagempa, BI Antisipasi Perekonomian NTB Tak Terpuruk

LOMBOK UTARA, KOMPAS.com - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Barat Achris Sarwani mengungkapkan, pihaknya bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat mengupayakan agar perekonomian tidak terlalu jatuh pascagempa.

Terkait gempa yang mengguncang Lombok beberapa waktu lalu, dia menyebutkan secara alamiah perekonomian pasti akan turun untuk sementara waktu. Hal tersebut mengacu pada gempa seperti di Yogyakarta atau Padang beberapa tahun silam.

"Yang kita upayakan agar ekonominya tidak jatuh terlalu dalam," tambah Achris kepada Kompas.com, Kamis malam (16/8/2018).

Achris juga mengatakan, salah satu strategi yang dilakukan yakni daerah-daerah yang tidak besar terkena dampak gempa akan didorong pertumbuhan wilayahnya, terutama di sektor pariwisata.

Daerah-daerah lain di Lombok seperti Lombok Selatan, Mataram, Lombok Timur, dan beberapa daerah kondisi wisata dan infrastrukturnya masih bagus. Menurutnya, hal tersebut mesti didorong promosi agar wisatawan tidak takut untuk berkunjung.

Hal tersebut juga bisa menjadi subtitusi perekonomian ketika Lombok Utara kondisinya sedang turun.

"Dengan yang di sana (daerah yang masih bagus) tumbuh itu untuk subtitusi keadaan Lombok Utara yang perekonomiannya sedang turun," ujar Achris.

Achris menegaskan, jangan sampai perekonomian di daerah Lombok yang lain ikut menurun. Oleh karenanya, perlu promosi dan informasi kepada wisatawan bahwa beberapa daerah Lombok yang lain cukup aman untuk dikunjungi.

"Bapak Bupati (Lombok Utara) juga tetap punya program untuk 3 Gili itu. Jadi, akan cukup aman (berwisata) walaupun daerah Lombok Utara," tambahnya.

Terakhir, dirinya menyemangati agar warga Lombok bisa bangkit bersama dan tidak berputus asa setelah insiden gempa beberapa waktu lalu. Jangan sampai menarik minat wisatawan yang ingin menyelenggarakan acara atau berwisata ke Lombok.

"Kita jangan putus asa. Jangan sampai ada rencana event di Lombok tapi karena gempa jadi batal, jangan sampai itu. Mungkin ada penyesuaian ya wajar (karena terjadi gempa), tapi tidak serta merta membuat batal semua event berencana diselenggarakan di Lombok," sebutnya.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/08/17/154220326/pascagempa-bi-antisipasi-perekonomian-ntb-tak-terpuruk

Terkini Lainnya

Masih Merugi, Industri Fintech Lending Diharapkan Cetak Laba pada Kuartal II 2024

Masih Merugi, Industri Fintech Lending Diharapkan Cetak Laba pada Kuartal II 2024

Whats New
Surat Utang Diburu Investor, Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun

Surat Utang Diburu Investor, Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun

Whats New
Mudah, Begini Cara Cek Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan via Aplikasi JMO

Mudah, Begini Cara Cek Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan via Aplikasi JMO

Whats New
OJK: Portofolio Investasi Dana Pensiun Masih Didominasi Instrumen SBN

OJK: Portofolio Investasi Dana Pensiun Masih Didominasi Instrumen SBN

Whats New
Capex Adalah: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Cara Menghitungnya

Capex Adalah: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Cara Menghitungnya

Earn Smart
Prospek Reksadana Campuran Dinilai Masih Menarik, Ini Alasannya

Prospek Reksadana Campuran Dinilai Masih Menarik, Ini Alasannya

Whats New
Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

Whats New
OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

Whats New
Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

Whats New
Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

Work Smart
PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

Whats New
MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

Whats New
Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Whats New
Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke