Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Terdampak Gempa, Bagaimana Nasib Pertumbuhan Ekonomi NTB?

MATARAM, KOMPAS.com - Gempa bumi yang melanda sejumlah wilayah di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) beberapa waktu lalu berdampak pada lumpuhnya kegiatan ekonomi masyarakat.

Lalu, bagaimana dengan dampak gempa terhadap pertumbuhan ekonomi provinsi yang banyak ditopang sektor pariwisata tersebut?

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) NTB Achris Sarwani mengungkapkan kontraksi pertumbuhan ekonomi tidak bisa dihindari, mungkin untuk 6 bulan ke depan.

Adapun untuk inflasi, dirinya berpendapat masih bisa terjaga jika pasokan makanan dan kebutuhan pokok masih ada.

"Kontraksi itu pasti ya. Kalau inflasi rasanya masih bisa terjaga kalau pasokan kebutuhan masih ada, karena di sini (Lombok) penghasil. Namun, barang juga kadang pasokannya tidak normal, antara demand dan supply kadang tidak sejalan," tutur Achris, Kamis (16/8/2018).

Sementara itu, pertumbuhan ekonomi di Lombok dari sektor selain tambang termasuk di dalamnya sektor pariwisata di kuartal II 2018 mencapai 7,11 persen.

Achris berharap di kuartal III dan IV 2018 nanti walaupun terjadi kontraksi, maka kontraksi tak separah yang terjadi di Yogyakarta atau Padang setelah diguncang gempa.

"Karena di wilayah Lombok Selatan masih bisa kita promokan untuk wisata," tambahnya.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/08/17/195745726/terdampak-gempa-bagaimana-nasib-pertumbuhan-ekonomi-ntb

Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke