Hal itu disampaikan untuk memberikan kepastian bahwa Kementerian Keuangan tetap pada tugas pokoknya, terutama dalam hal pengumpulan pajak dan menjaga momentum ekonomi dengan berbagai tantangan dari internal maupun eksternal.
"Tiap tahun selalu ada tahun politik. Tahun politik, ya yang politik tetap politik, yang bekerja untuk mengumpulkan dan menjaga APBN, ya tetap kami lakukan," kata Sri Mulyani seperti tertera dalam keterangan tertulis di laman kemenkeu.go.id, Selasa (21/8/2018).
Sri Mulyani menjelaskan, salah satu strategi yang ditempuh dalam hal memaksimalkan penerimaan pajak adalah reformasi Direktorat Jenderal Pajak dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Kerja sama juga diarahkan pada program Automatic Exchange of Information (AEoI) yang dimulai tahun ini untuk meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak.
Meski berada dalam tahun politik, Sri Mulyani berharap penerimaan pajak bisa lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi. Hal itu dilakukan dengan tetap menjaga momentum bisnis agar tetap seimbang sehingga penerimaan pajak bisa lebih optimal dari tahun-tahun sebelumnya.
Sri Mulyani sebelumnya juga menegaskan bahwa dia tetap fokus mengurus ekonomi Indonesia di tengah berbagai tantangan global. Hal itu sekaligus merupakan amanat langsung dari Presiden Joko Widodo. Sebelumnya ramai diberitakan nama Sri Mulyani masuk dalam daftar anggota dewan pengarah tim sukses Jokowi-Ma'ruf Amin.
https://ekonomi.kompas.com/read/2018/08/21/140400226/sri-mulyani-tahun-politik-yang-politik-tetap-politik-yang-jaga-apbn-tetap
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan