Atas dasar hal tersebut, Bima pun mendatangi Joko Widodo (Jokowi) yang kala itu masih menjabat sebagai Wali Kota Solo.
"Saya belajar banyak dari Pak Jokowi ketika dia masih menjadi Wali Kota Solo. Saya sowan ke beliau ketika mau maju jadi Wali Kota Bogor dan beliau berpesan ke saya untuk lihat APBD," kata Bima saat menjadi pembicara dalam Dialog Nasional Indonesia Maju, di Puri Begawan Bogor, Sabtu (25/8/2018).
Jokowi, lanjut Bima, mengatakan bahwa di dalam APBD terdapat banyak rupiah yang tidak ditujukan untuk kepentingan masyarakat. Jumlahnya bahkan hingga miliaran rupiah.
Atas saran dari Jokowi tersebut, Bima pun lebih teliti melihat APBD Bogor begitu resmi menjabat sebagai wali kota pada 7 April 2014.
"Saya lihat itu ada untuk pakaian dinas sampai ratusan juta rupiah, perjalanan dinas miliaran rupiah. Saya langsung coret dan pindahkan untuk membangun infrastruktur di Bogor. Yang enggak perlu lainnya tapi sampai miliaran juga saya potong," terangnya.
Bagi Bima, APBD merupakan uang dari rakyat, harus kembali ke rakyat, dan jangan sampai mampir di saku para pejabat.
"Alhamdulillah dengan begitu Bogor untuk pertama kalinya dapat status wajar tanpa pengecualian (WTP) dari BPK dan juga mendapatkan nilai B untuk kategori akuntabilitas bekerja," pungkas Bima.
https://ekonomi.kompas.com/read/2018/08/25/212429226/kelola-apbd-kota-bogor-bima-arya-mengaku-belajar-dari-jokowi