Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Maroko dan Tunisia Belajar Produksi Vaksin ke Indonesia

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia sepakat menjalin kerja sama dengan Maroko dan Tunisia di bidang pembuatan vaksin.

Dalam kerja sama tersebut, Maroko dan Tunisia bakal mendapatkan pengetahuan dalam membuat vaksin dari PT Bio Farma (Persero).

"Dalam pertemuan tadi pagi, delegasi Maroko dan Tunisia hadir di Jakarta karena kita akan melakukan sharing pengetahuan, sharing pengalaman mengenai produksi vaksin," kata Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegero, di Jakarta, Senin (27/8/2018).

Adapun pertemuan dengan kedua negara Afrika tersebut merupakan buntut dari kesepakatan atau MoU yang diteken Indonesia dan Islamic Development Bank (IDB) di Jeddah, Arab Saudi pada Desember 2017.

Kesepakatan itu sendiri disebut sebagai Kerja sama Selatan-Selatan Triangular atau South-South Triangular Cooperation.

"Ide dari South-South Triangular Cooperation ini adalah Indonesia ingin berbagi pengetahuan, pengalaman, atau memberikan bantuan teknis kepada negara-negara anggota IDB yang juga adalah anggota dari Organisasi Konferensi Islam atau OIC di dalam berbagai bidang yang salah satunya adalah produksi vaksin," jelas Bambang.

Terkait hal tersebut, PT Bio Farma (Persero) didapuk menjadi lembaga yang bertanggung jawab memberikan pelatihan, pemahaman pembuatan vaksin bagi negara-negara OIC termasuk Maroko dan Tunisia.

"Dalam kesempatan ini, Maroko dan Tunisia ingin belajar lebih dalam dengan Bio Farma mengenai produksi vaksin yang kami yakini akan sangat bermanfaat bagi perbaikan pelayanan kesehatan di negara-negara seperti Maroko dan Tunisia serta yang masuk ke dalam OIC," sambung Bambang.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/08/27/123308026/maroko-dan-tunisia-belajar-produksi-vaksin-ke-indonesia

Terkini Lainnya

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Whats New
InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

Whats New
KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

Whats New
BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

Whats New
Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak 'Tenant' Donasi ke Panti Asuhan

Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak "Tenant" Donasi ke Panti Asuhan

Whats New
Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Whats New
Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Whats New
BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

Whats New
PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

Work Smart
Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Whats New
Cadangan Devisa RI  Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Cadangan Devisa RI Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Whats New
Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke