Juru bicara Hasnur Group Syamsul Bachri Djadi menuturkan, bisnis pertambangan menjadi fokus pengembangan lantaran berkontribusi paling besar terhadap bisnis perseroan.
"Tiga opsi yang kami pilih adalah mengajukan pinjaman ke bank, menggandeng mitra, serta terakhir IPO (initial public offering/penawaran saham ke publik)," ujarnya Senin (27/8/2018).
Syamsul menyebutkan, sejauh ini lini bisnis pertambangan berkontribusi paling besar terhadap perusahaan, yakni 80 persen. Sisanya disumbang oleh agribisnis, dan jasa.
Saat ini kapasitas produksi tambang batu bara milik Hasnur Group mencapai 8 juta ton per tahun. Ke depan, lini bisnis tersebut akan dikembangkan sehingga memiliki kapasitas produksi hingga 12 juta ton per tahun.
Pada akhir 2017, total pendapatan konsolidasi Hasnur Group sebesar Rp 2 triliun. Tahun ini perseroan menargetkan bisa meraup pendapatan Rp 2,5 triliun.
Sementara itu President Director Hasnur Group Jayanti Sari dalam sambutan ulang tahun perseroan ke-52 menyatakan bahwa perseroan berkomitmen untuk ikut mendorong perekonomian nasional. Salah satunya adalah dengan membangun jembatan yang nantinya akan diserahkan ke pemerintah.
"Kami akan selesaikan jembatan ini, untuk kemudian diserahkan ke pemerintah," kata dia.
https://ekonomi.kompas.com/read/2018/08/27/140600626/kembangkan-bisnis-tambang-hasnur-group-jajaki-3-opsi