Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Indonesia Optimistis Raih 15 Emas pada ASC 2018

BANGKOK, KOMPAS.com - Indonesia optimistis meraih 15 emas pada kompetisi keahlian, ASEAN Skill Competition (ASC) ke-12. 

Tahun ini, Indonesia mengirimkan 2 peserta/kejuruan pada 22 kejuruan dari total 26 kejuruan yang dikompetisikan di IMPACT, Thailand.

Pada gelaran ASC ke-11 di Malaysia pada 2016, Indonesia mendapatkan 13 emas, 2 perak, 7 perunggu, dan 14 diploma. Dengan perolehan tersebut, Indonesia menduduki peringkat ke-2 atau runner up.

“Tahun ini kita optimis mendapatkan 15 emas. Saingan terberat kita adalah Thailand selaku tuan rumah dan mereka juga sangat kompetitif di berbagai kejuruan,” kata Direktur Jenderal Binalattas Bambang Satrio Lelono dalam keterangan tertulisnya, Selasa (28/8/208).

Menurut Bambang, Indonesia langganan mendapatkan emas di kejuruan-kejuruan seperti Cabinet Making, Fashion Technology, Graphic Design Technology, Bricklaying, dan Electronic.

“Kita sudah 4 kali mendapat emas berturut turut di kejuruan elektronika, pada ASC 2010, 2012, 2014, 2016. Tahun ini kita optimis mendapatkan emas,” ujar Farid Rinanto, tenaga ahli di kejuruan elektronika. 

Nasib alumni ASC 

Kini Farid bekerja sebagi instruktur elektronika di Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja Bekasi Kementerian Ketenagakerjaan.

Selain Farid, ada juga Tino Suhaebri, alumnus peserta ASC 2008 yang meraih perak dan peserta WSC 2009. Tino juga merupakan salah satu tenaga ahli (expert) yang mendampingi tim kejuruan elektronika.

“Kompetisi keterampilan (kompetensi) ini merupakan peluang yang besar di level ASEAN, bahkan dunia. Namun disayangkan, para alumunus yang berprestasi ini kurang mendapat perhatian di tingkat nasional,” ujar Tino.

Tino berharap, para alumnus ASC khususnya yang mendapatkan medali bisa diterima dengan mudah di dunia industri atau mendapatkan beasiswa pendidikan melalui jalur pemuda berprestasi.

Tenaga kerja pilihan

Delegasi ASC ke-12 yang dikirim ke Bangkok ini telah dipersiapkan melalui beberapa tahap, yaitu proses seleksi daerah di seluruh provinsi untuk mendapatkan para calon peserta kompetisi yang terbaik.

Selanjutnya, para calon peserta kompetisi yang telah terpilih mewakili daerahnya diseleksi lagi melalui seleksi nasional pada 2017.

Dari tahap itu, dipilih 3 orang calon peserta terbaik, yang kemudian menjalani pemusatan pelatihan 2 tahap. Tahap pertama selama 3 bulan dan tahap kedua selama 7 bulan. Seleksi akhir menetapkan 2 calon peserta yang mewakili Indonesia pada ajang ASC ke-12 ini.

Selama berada di pemusatan pelatihan atau training center, para calon peserta dibimbing para tenaga ahli (expert) sesuai dengan Test Project yang akan dikompetisikan pada ASC ke-12, baik dalam hal teknis, non-teknis, maupun dalam hal sikap mental para calon kompetitor.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/08/28/184824126/indonesia-optimistis-raih-15-emas-pada-asc-2018

Terkini Lainnya

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke