Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Korporasi Disarankan Siasati Tren Kenaikan Suku Bunga

JAKARTA, KOMPAS.com - Korporasi disarankan untuk menyisiati tren kenaikan suku bunga acuan jika ingin melakukan pembiayaan kembali utangnya atau refinancing. Hal ini dilakukan guna menjaga fundamental keuangan perusahaan.

Direktur Strategi dan Kepala Makro Ekonomi, PT Bahana TCW Investment Management Budi Hikmat, mengatakan tren kenaikan suku bunga acuan sangat jelas terlihat. Bank Indonesia (BI) saja sudah menaikkan suku bunga acuan BI 7 Days Repo Rate sebanyak 125 basis poin (bps).

Budi menyarankan, untuk mencari pendanaan sebaiknya korporasi mempercepat dalam menerbitkan fixed rate, sebab di sisi lain investor tentunya bersiaga untuk mencari floating rate. Itu sebabnya dana pasar uang atau money market fund juga menarik bagi investor.

"Kalau saya emiten, tentunya ini menyangkut demand dan supply, daripada cost (biaya) suatu saat naik maka lebih baik issue-nya dipercepat, tinggal masalahnya di credit risk. Perusahaan-perusahaan yang memiliki credit risk baik maka akan dihargai," kata Budi dalam pernyataannya, Rabu (29/8/2018).

Adapun pemerintah atau perusahaan BUMN yang memiliki credit risk bagus, kas yang kuat, serta mampu menjangkau banyak hal pun disarankan memanfaatkannya. Bagi emiten tentu kepentingannya akan lebih baik apabila menerbitkan fixed rate.

Untuk pergerakan suku bunga ke depan, menurut Budi, masih banyak variabel yang menganggu rupiah dari mulai suku bunga acuan yang lebih tinggi, kemudian dollar AS menguat, dan harga energi yang naik, sedangkan kondisi ekspor belum bagus.

BI saat ini berada dalam posisi dilematis, sebut Budi, namun apabila melihat tantangan fiskal baiknya mengutamakan stabilitas sistem keuangan, sehingga harus menaikkan suku bunga.

Kendati demikian, bank sentral juga memberikan stimulus dengan menurunkan Loan to Value (LTV), menurunkan Giro Wajib Minimum (GWM) dan lainnya, serta menyediakan fasilitas swap.

"Ini penting kalau kita melihat kredibilitas bank sentral. Sebab kalau dibandingkan dengan kejadian di Turki dan Argentina, bank sentral kita sudah melakukan kebijakan diferensiasi. Dari situlah market akan melakukan diskriminasi sehingga membeda-bedakan antara negara berkembang yang satu dengan lainnya," ungkap Budi.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/08/29/154156026/korporasi-disarankan-siasati-tren-kenaikan-suku-bunga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke