Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dua Hari IHSG Tertekan, BEI Harap Tidak Bertahan Lama

JAKARTA, KOMPAS.com - Selama dua hari berturut-turut, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus turun. 

IHSG pada sesi pertama perdagangan Jumat (31/8/2018) jatuh 71 poin atau 1,19 persen di posisi 5.947,34. Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi mengatakan, salah satu faktor penyebabnya dalah pelemahan rupiah yang tembus Rp 14.700 per dollar AS. Ia berharap nilah rupiah cepat pulih sehingga IHSG terkoreksi.

"Mestinya tidak lama ya. Cuma memang dua hari ini tertekan," ujar Inarno di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (31/8/2018).

Inarno mengatakan, pelemahan rupiah bukan karena faktor saham dan obligasi. Bukan pula pengaruh pasar modal. Tekanan dari luar memiliki andil besar dalam pelemahan rupiah.

"Itu lebih ke arah eksternal," kata Inarno.

Bukan hanya Indonesia, mata uang lain juga ikutan jatuh. Bahkan, mata uang peso Argentina merosot hingga 7 persen dan lira Turki turun 4 persen.

"Kalau dari sisi kita sih sebenarnya kalau kita lihat dari satu minggu kemarin, sebetulnya kalau dari sisi saham dan obligasi itu sebetulnya inflow, masih hijau," kata Inarno.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/08/31/144000826/dua-hari-ihsg-tertekan-bei-harap-tidak-bertahan-lama

Terkini Lainnya

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke