Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Soal Investasi, Indonesia Dianggap Kurang Nasionalis Ketimbang Jepang

Sebagian besar pasar modal banyak dikendalikan oleh investor asing. Dalam hal investasi, kata Bambang, nasionalisme Indonesia ternyata masih rendah.

Bambang kemudian membandingkan dengan pasar modal di Jepang.

"Di Jepang, pemilikan surat berharga dalam yen, surat utang oleh asing hanya 9 persen," ujar Bambang, di Jakarta, Jumat (31/8/2018).

Padahal, rasio utang Jepang sekitar 200 persen terhadap GDP, jauh di atas Indonesia yang 30 persen terhadap GDP.

Dengan demikian, bisa jadi justifikasi bahwa Indonesia masih lebih aman.

Namun, di Indonesia, 40 persen surat berharga rupiah dimiliki oleh asing. Berbeda dengan Jepang yang meski besar jumlah surat utangnya, tetapi mereka menguasai sekitar 91 persennya.

"Jadi kalau ada gejolak di dunia, mereka tenang-tenang saja karena 91 persen dimiliki orang Jepang," kata Bambang.

"Mereka tak hanya nasionalis pada produk mereka sendiri, tapi juga nasionalis surat berharganya. Sangat care mengenai pembiayaan pemerintah," lanjut dia.

Penguasaan surat utang di Indonesia oleh asing, jika dilihat kembali, ada berbagai kepentingan oleh mereka.

Pertama, ada yang memang berniat berinvestasi jangka panjang. Namun, ada pula investor jangka pendek yang cuma mencari yield.

Dengan demikian, jika pasar bergejolak, maka akan berpengaruh pada pelemahan mata uang rupiah.

"Maka perbedaan utama jepang dan indonesia selain literasi investasi di Jepang yang luar biasa, tapi yang paling penting di atas literasinya adalah nasionalismennya," kata Bambang.

"Kalau punya nasionalisme investasi, maka stabilitas makro di pasar modal akan lebih terbantu," lanjut dia.

Bambang juga mendorong Otoritas Jasa Keuangan untuk menyentuh aspek nasionalisme dalam sosialisasi soal investasi.

Jika menggunakan pendekatan logika untuk berinvestasi sulit karena orang mencari yang paling aman untukmenyimpan uangnya, yakni dengan deposito.

"Kalau sedikit didorong nasionalisme investasi barangkali bisa jadi suatu gerakan nasional," kata Bambang.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/09/01/143027126/soal-investasi-indonesia-dianggap-kurang-nasionalis-ketimbang-jepang

Terkini Lainnya

Pengembangan Hub 'Carbon Capture and Storage', Pertamina Hulu Energi Gandeng ExxonMobil

Pengembangan Hub "Carbon Capture and Storage", Pertamina Hulu Energi Gandeng ExxonMobil

Whats New
SeaBank Indonesia Bukukan Laba Rp 52 Miliar di Kuartal I-2024

SeaBank Indonesia Bukukan Laba Rp 52 Miliar di Kuartal I-2024

Whats New
Bakal 'Buyback' Saham, Bos ADRO: Sebanyak-banyaknya Rp 4 Triliun

Bakal "Buyback" Saham, Bos ADRO: Sebanyak-banyaknya Rp 4 Triliun

Whats New
Luhut Dorong Maskapai Penerbangan Asing Beroperasi di Indonesia

Luhut Dorong Maskapai Penerbangan Asing Beroperasi di Indonesia

Whats New
Kementerian ESDM: 331 Perusahaan Industri Menghemat Energi pada 2023

Kementerian ESDM: 331 Perusahaan Industri Menghemat Energi pada 2023

Whats New
Home Credit Catat Volume Pembiayaan Rp 2,59 Triliun Sepanjang Kuartal I 2024

Home Credit Catat Volume Pembiayaan Rp 2,59 Triliun Sepanjang Kuartal I 2024

Whats New
Membangun Bisnis Kuliner bersama Boga Hiji

Membangun Bisnis Kuliner bersama Boga Hiji

Whats New
Di Tengah Penurunan Penjualan Unit Baru, Tren Kredit Kendaraan Tetap Tumbuh

Di Tengah Penurunan Penjualan Unit Baru, Tren Kredit Kendaraan Tetap Tumbuh

Whats New
RUPST, Emiten Boy Thohir ADRO Angkat Direktur Baru

RUPST, Emiten Boy Thohir ADRO Angkat Direktur Baru

Whats New
Ketegangan Geopolitik Timur Tengah Dinilai Bikin Saham-saham Berfundamental Bagus Terdiskon

Ketegangan Geopolitik Timur Tengah Dinilai Bikin Saham-saham Berfundamental Bagus Terdiskon

Whats New
Sri Mulyani Sebut Sedang Siapkan Anggaran Pemerintah Prabowo-Gibran

Sri Mulyani Sebut Sedang Siapkan Anggaran Pemerintah Prabowo-Gibran

Whats New
Nilai Ekspor Indonesia Naik Jadi 19,62 Miliar pada April 2024

Nilai Ekspor Indonesia Naik Jadi 19,62 Miliar pada April 2024

Whats New
Adaro Energy Bakal Tebar Dividen Final Rp 6,4 Triliun Tahun Ini

Adaro Energy Bakal Tebar Dividen Final Rp 6,4 Triliun Tahun Ini

Whats New
Masuknya Starlink Dikhawatirkan Ancam Bisnis Operator Lokal, Luhut: Semua Harus Berkompetisi

Masuknya Starlink Dikhawatirkan Ancam Bisnis Operator Lokal, Luhut: Semua Harus Berkompetisi

Whats New
OJK Bakal Bikin Ketentuan Tarif Premi Asuransi Kendaraan Listrik

OJK Bakal Bikin Ketentuan Tarif Premi Asuransi Kendaraan Listrik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke