Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kapal Penyeberangan di Atas 5.000 GT Dinilai Irit Bahan Bakar

Hal itu seiring dengan resminya pemberlakukan Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 88 Tahun 2014.

Ketua DPP Indonesia National Ferryowners Association Edi Oetomo pun mendukung kebijakan tersebut. Pasalnya, kapal dengan kapasitas lebih dari 5.000 GT lebih irit mengonsumsi bahan bakar minyak (BBM).

"Kalau kapal lama di bawah 5.000 GT menyerap 7,5 ton BBM per hari sedangkan yang baru di atas 5.000 GT cuma 3,5 ton sampai 4 ton per hari," kata Edi di Jakarta, Senin (3/9/2018).

Hal tersebut diketahui Edi melalui kapal Munic IX baru milik PT Munic Line yang memiliki kapasitas hingga 8.000 GT. Kapal tersebut diketahui menjadi tiga kapal di atas 5.000 GT yang telah beroperasi di lintas pelayaran Merak-Bakauheni.

"Jadi enggak selalu kapal baru lebih boros. Dia kan teknologinya lebih canggih, lebih advance dibandingkan yang lama dengan kapasitas di bawah 5.000 GT," sebutnya.

Di sisi lain, Permenhub 88 Nomor 2014 merupakan antisipasi Kemenhub atas kemungkinan meningkatnya aktivitas pelayaran Merak-Bakauheni imbas dari mulai beroperasinya Ruas Tol Bakauheni-Terbanggi Besar sepanjang 140 kilometer pada akhir tahun ini.

"Operasional tol ini pastinya akan mengubah kebiasaan pelayaran yang tadinya selalu malam bisa jadi pagi atau siang. Makanya kami dari INFA juga mempersiapkan kapal yang sesuai dengan permenhub itu," ucap Edi.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/09/04/051000826/kapal-penyeberangan-di-atas-5.000-gt-dinilai-irit-bahan-bakar

Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke