Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pelemahan Rupiah Tak Banyak Pengaruhi Keuangan Garuda Indonesia

TANGERANG, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Pahala Mansury mengatakan, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS tak banyak berpengaruh ke kinerja keuangan perusahaannya.

"Garuda Indonesia mempunyai sekitar 35 sampai 40 persen pendapatan kita di luar mata uang rupiah. Jadi sebetulnya agak terbantu dengan hal tersebut," ujar Pahala di Cengkareng, Tangerang, Kamis (6/9/2018).

Pahala menuturkan, pelemahan nilai tukar rupiah hanya berpengaruh pada pendapatan penerbangan domestik. Sebab, rute domestik transaksinya menggunakan mata uang rupiah, sedangkan pelaporan Garuda menggunakan dollar AS.

Menurut dia, penerbangan domestik jika dalam rupiah keuangan perusahaanya tumbuh mencapai tujuh persen. Namun, jika dalam mata uang dollar AS pertumbuhannya hanya 1,5 persen.

"Kita di Garuda karena memang sebagian besar biaya selalu melakukan lindung nilai (hedging) dan juga mengelola kondisi tersebut secara akunting sendiri sebetulnya pengaruh tidak ada karena pelaporan kita dengan dollar AS," kata Pahala.

Sejak awal pekan ini, nilai tukar rupiah melemah terhadap dollar AS. Bahkan, mata uang Garuda sempat hampir menyentuh level Rp 15.000 per dollar AS.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/09/06/175039726/pelemahan-rupiah-tak-banyak-pengaruhi-keuangan-garuda-indonesia

Terkini Lainnya

Kenaikan Suku Bunga BI Tidak Serta Merta Menahan Laju Pertumbuhan Ekonomi

Kenaikan Suku Bunga BI Tidak Serta Merta Menahan Laju Pertumbuhan Ekonomi

Whats New
Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke