Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Fakta Rekrutmen CPNS 2018 yang Patut Diketahui

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah telah menyampaikan rencananya untuk kembali membuka penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2018.

Menurut Deputi Sumber Daya Manusia (SDM) Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN-RB) Setiawan Wangsaatmaja, rekrutmen tersebut dilakukan guna mengisi kekosongan akibat ditinggalkan PNS yang pensiun.

Pasalnya, tahun ini terdapat 215.000 PNS yang pensiun. Oleh sebab itu, dibutuhkan pengganti atas hal tersebut.

Berikut ini beberapa fakta terkait rekrutmen CPNS 2018.


1. Membutuhkan 238.000 orang

Menteri PAN-RB Syafruddin menyatakan kebutuhan CPNS tahun ini mencapai lebih dari 238.000 orang. Kebutuhan tersebut tersebar di pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah.

"Tahun ini kebutuhan CPNS nasional adalah 238.015 yang terdiri dari 51.271 untuk instansi pusat dan 186.744 untuk instansi daerah," kata Syafruddin dalam jumpa pers di Hotel Bidakara Jakarta, Kamis (6/9/2018).

Syarifuddin menambahkan, anggota CPNS untuk instansi pusat akan ditempatkan di 76 kementerian/lembaga (K/L). Sementara itu, CPNS di instansi daerah ditempatkan di 525 pemerintah daerah baik kabupaten maupun kota.

Mantan Wakapolri tersebut pun berharap agar rekrutmen CPNS tahun ini bisa menghasilkan SDM yang berkualitas. Hal itu sejalan dengan rencana mewujudkan birokrasi berkelas dunia pada 2024 mendatang.

2. Diprioritaskan bagi beberapa golongan

Rekrutmen CPNS 2018 bakal diprioritaskan untuk beberapa golongan. Setiawan menyatakan beberapa formasi khusus telah disiapkan pemerintah untuk penerimaan CPNS tahun ini.

"Ada beberapa formasi khusus seperti untuk putra-putri Papua dan Papua Barat yang akan kami tempatkan di kementerian dan lembaga," ujar Setiawan.

Tak hanya itu, bagi pelamar CPNS dengan predikat cumlaude juga mendapatkan alokasi 10 persen dari setiap instansi di pusat dan 5 persen untuk pemerintahan daerah.

Prioritas juga kemudian diberikan bagi para penyandang disabilitas dan diaspora. Untuk diaspora, Setiawan menyatakan bahwa pemerintah mencoba menarik orang-orang Indonesia yang tengah bekerja di luar negeri untuk membantu pemerintahan.

Setiawan menambahkan, prioritas juga diberikan bagi tenaga pengejar dan tenaga kesehatan.

"Untuk formasi guru dan dosen sangat dibutuhkan, guru madrasah juga termasuk. Kemudian yang sangat dibutuhka adalah tenaga kesehatan sehingga formasinya akan didominasi guru dosen dan tenaga kesehatan," ujar dia.

3. Didominasi tenaga pengajar dan tenaga kesehatan

Syafruddin memastikan bahwa rekrutmen CPNS tahun ini bakal didominasi tenaga pengajar dan tenaga kesehatan.

“Proporsi terbesar formasi CPNS tahun ini adalah untuk jabatan-jabatan teknis dan spesialis yang saat ini masih kurang, antara lain tenaga pendidikan, tenaga kesehatan, serta tenaga yang memiliki kualifikasi teknis di bidang infrastruktur sesuai dengan program Nawacita,” ujar dia.

Rinciannya, Guru Madrasah Kementerian Agama yang bertugas di Kabupaten/Kota sebanyak 12.000 formasi, serta dosen Kemenristekdikti dan Kementerian Agama sebanyak 14.454 formasi. Adapun peruntukan instansi Pemerintah Daerah terdiri dari Guru Kelas dan Mata Pelajaran sebanyak 88.000 formasi, Guru Agama sebanyak 8.000 formasi.

Sementara itu, untuk tenaga kesehatan sebanyak 60.315 formasi yang terdiri dari dokter umum, dokter spesialis, dokter gigi, dan paramedis serta tenaga teknsi yang diisi dari pelamar umum sebanyak 30.429 formasi.

4. Lebih dari 170 titik penerimaan CPNS

Kepala Badan Kepegawaian Nasional (BKN) Bima Haria Wibisana mengaku akan memperbanyak titik pelaksanaan rekrutmen CPNS 2018. Hal itu dilakukan guna mengantisipasi banyaknya masyarakat yang mendaftrakan diri menjadi CPNS seperti tahun lalu.

"Untuk kesiapan pelaksanaannya, tahun lalu BKN hanya melakukan di ibu kota provinsi, di 34 titik karena hanya untuk kementerian dan lembaga. Tahun ini bedanya menyangkut juga di pemerintah daerah, jadi kita tambah 120 titik," ucap Bima dalam jumpa pers di Hotel Bidakara Jakarta, Kamis (6/9/2018).

Selain titik pelaksanaan yang disiapkan BKN, beberapa pemerintah kota disebut Bima telah menyampaikan keinginan untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan rekrutmen CPNS.

"Kami akan mengadakan titik-titiknya yang baru di 92 kabupaten dan kota kemudian ada juga 49 pemkab dan pemkot yang mau menyelenggarakan secara mandiri jadi mereka siapkan tempat sehingga BKN tinggal datang. Jadi jumlahnya ada 170-an," jelas Bima.

5. Pendaftaran dibuka pertengahan September 2018

Kepala BKN Bima Haria Wibisana mengatakan belum ada tanggal pasti soal pendaftaran CPNS tersebut. Namun, dia memprediksi hal tersebut bisa dilakukan dua pekan dari sekarang.

"Pendaftaran kami berharap kalau sekarang tanggal 6 ya katakanlah antara tanggal 16 hingga 20 September 2018. Namun, pendaftaran bisa dimulai kalau data semua sudah bisa masuk," kata Bima.

Berkaitan dengan hal tersebut, Bima mengimbau kepada masyarakat yang ingin mendaftar sebagai CPNS untuk melakukannya sejak awal waktu agar meminimalisir masalah yang bisa terjadi.

"Pendaftaran ini nantinya kan hanya dua minggu dan kami menyarankan untuk daftar pertama kali, bukan yang terakhir karena nanti pasti akan terjadi traffic sangat padat," terang dia.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/09/07/084604826/5-fakta-rekrutmen-cpns-2018-yang-patut-diketahui

Terkini Lainnya

Meriahkan HUT Ke-29 Telkomsel, Bank Mandiri Siapkan Diskon Pembelian Nomor Spesial hingga Rp 290.000

Meriahkan HUT Ke-29 Telkomsel, Bank Mandiri Siapkan Diskon Pembelian Nomor Spesial hingga Rp 290.000

Whats New
Dugaan Dana Nasabah Hilang, OJK: Bank Wajib Tanggung Jawab jika Terbukti Bersalah

Dugaan Dana Nasabah Hilang, OJK: Bank Wajib Tanggung Jawab jika Terbukti Bersalah

Whats New
Emiten Ritel MIDI Alokasikan Belanja Modal Rp 1,4 Triliun Tahun Ini, untuk Apa?

Emiten Ritel MIDI Alokasikan Belanja Modal Rp 1,4 Triliun Tahun Ini, untuk Apa?

Whats New
Prabowo Berencana Tambah Jumlah Kementerian, Anggaran Belanja Negara Bakal Membengkak

Prabowo Berencana Tambah Jumlah Kementerian, Anggaran Belanja Negara Bakal Membengkak

Whats New
Beli REC dari PLN, Emiten Sanitasi UCID Target Kurangi Lebih dari 14.000 Ton CO2 Setahun

Beli REC dari PLN, Emiten Sanitasi UCID Target Kurangi Lebih dari 14.000 Ton CO2 Setahun

Whats New
Pabrik Panel Surya Bakal Dibangun di KIT Batang, Bisa Serap 3.000 Lapangan Kerja

Pabrik Panel Surya Bakal Dibangun di KIT Batang, Bisa Serap 3.000 Lapangan Kerja

Whats New
Ditopang Produk Tradisional, Asuransi Jiwa Dominasi Pertumbuhan Premi Industri

Ditopang Produk Tradisional, Asuransi Jiwa Dominasi Pertumbuhan Premi Industri

Whats New
Proyek Perpanjangan Kereta Cepat Sampai ke Surabaya Belum Jadi PSN, Ini Kata Kemenhub

Proyek Perpanjangan Kereta Cepat Sampai ke Surabaya Belum Jadi PSN, Ini Kata Kemenhub

Whats New
Konsumsi Lemah, Pertumbuhan Ekonomi Jepang Terkontraksi

Konsumsi Lemah, Pertumbuhan Ekonomi Jepang Terkontraksi

Whats New
Catat, Ini Jadwal Seleksi Sekolah Kedinasan 2024

Catat, Ini Jadwal Seleksi Sekolah Kedinasan 2024

Whats New
Semen Padang Dapat Pengakuan UNESCO, Erick Thohir: BUMN Tulang Punggung Ekonomi

Semen Padang Dapat Pengakuan UNESCO, Erick Thohir: BUMN Tulang Punggung Ekonomi

Whats New
Alfamidi Berencana Membagikan Dividen Rp 155,47 Miliar

Alfamidi Berencana Membagikan Dividen Rp 155,47 Miliar

Whats New
Target Peserta Kartu Prakerja 2024 Tembus 75 Persen, Anggaran Bakal Ditambah?

Target Peserta Kartu Prakerja 2024 Tembus 75 Persen, Anggaran Bakal Ditambah?

Whats New
Cara Daftar Sekolah Kedinasan 2024

Cara Daftar Sekolah Kedinasan 2024

Whats New
Strategi BSI Hadapi Era Biaya Dana Mahal Imbas Kenaikan Suku Bunga Acuan

Strategi BSI Hadapi Era Biaya Dana Mahal Imbas Kenaikan Suku Bunga Acuan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke