Buka Rute ke China, Citilink Hanya Bidik "Secondary City"

Direktur Utama Citilink Indonesia Juliandra Nurtjahjo mengatakan, untuk penerbangan Citilink rute internesional ini hanya akan membidik tujuan ke kota-kota kedua (secondary city) di China.

“Kita tidak akan terbang ke kota utama (primary city) karena kita akan main di secondary city. Jadi, kita tidak akan terbang dengan tujuan ke Shanghai dan Beijing,” ujar Juliandra di Jakarta, Jumat (7/9/2018).

Mengenai rute internasional ke China ini, Juliandra menyampaikan untuk tahap pertama dilakukan akhir Oktober 2018 yang kemudian pada tahun 2019 akan ditambah.

“Oktober 2018 tahap pertama. Kemudian, Januari-Februari akan ditambah, lalu Juli akan ditambah lagi, nanti,” ucapnya.

Mengenai jadwal penerbangan, Juliandra menjelaskan akan dilakukan setiap hari secara bergantian.

"Umpamanya hari ini hari pertama ke Kunming, hari kedua ke Nanjing, hari ketiga ke Xiamen. Setiap hari akan ada penerbangan ke China," tutur Juliandra.

Penerbangan rute langsung ke China tersebut menggunakan pesawat Airbus A320. Citilink berharap okupansi bisa mencapai 85 persen.

"Minimal kita targetkan terisi 85 persen seperti sebelumnya yang carter. Untuk penerbangan carter semester I yang kita angkut sampai Juli 2018 sudah 58.000 penumpang. Penerbangan carter ini hanya di high season aja," katanya.

Juliandra menyebut pembukaan rute ke China ini sebagai salah satu kontribusi pihaknya untuk mendukung pemerintah yang menargetkan 20 juta wisatawan asing ke Indonesia.

"Pemerintah sudah mencanangkan 20 juta wisatawan masuk ke Indonesia. Targetnya tahun lalu 1,9 juta wisatawan masuk dari China ke Indonesia, hal ini 45 persen lebih tinggi. Sehingga kita ingin berkontribusi," tutur Juliandra.

"Jadi dalam sehari, ada 180 seat untuk 180 orang, two ways. Itu kontribusi kami ke negara," tambah dia.