Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Di Tengah Gejolak Pasar, Sektor Tambang dan Perkebunan Masih Primadona

"Pemerintah sektor unggulannya di infrastruktur, tapi pada kenyataannya masih di bawah kinerja IHSG," kata Lucky dalam diskusi di Jakarta, Sabtu (8/9/2018).

Sektor-sektor yang masih berada di bawah rata-rata IHSG justru lebih banyak. Selain infrastruktur, ada sektor consumer product, perbankan, dan iusdtri dasar.

"Karena hanya ada dua sektor yang tumbuh di atas rata-rata IHSG dan lebih banyak di bawah, peluang kinerja indeks masih perlu digenjot," kata Lucky.

Jika dibuat hipotesa, ujar dia, mayoritas cara kerja fundamental sekto-sektor tersebut masih didominasi impor. Para pelaku pasar cenderung membatasi diri. Akibatnya, likuiditas pun turun.

"Makanya rupiah menguji Rp 15.000 dan indeks turun 3 persen. Belum cukup kokoh fundamentalnya," tambah Lucky.

Ke depan, untuk mendongkrak devisa, pasar perlu memprtimbangkan berinvestasi di sektor pariwisata yang juga tengah didorong pemerintah. Selain pariwisata, sektor primadona seperti tambang dan perkebunan juga masih bergerak ke arah positif.

Selain itu, sektor-sektor yang tumbuh di bawah rata-rata IHSG perlu dapat perhatian.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/09/08/152504626/di-tengah-gejolak-pasar-sektor-tambang-dan-perkebunan-masih-primadona

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke