Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

TKI Ikut Diuntungkan dengan Kesepakatan CEPA Indonesia-Australia

JAKARTA, KOMPAS.com - Kesepakatan Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) antara Indonesia dan Australia tak hanya menguntungkan bagi industri dan investor. Tenaga kerja Indonesia pun ketiban untung.

Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Imam Pambagyo mengatakan, keuntungan pertama adalah menyangkut kuota visa kerja dan berlibur.

"Kuota sebanyak 4.100 orang dengan kenaikan kuota 5 persen per tahun sampai dengan 5.000 orang," ujar Imam di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat (7/9/2018).

Seperti diberitakan, setelah setelah melalui perundingan panjang selama 6 tahun, pemerintah Indonesia dan Australia akhirnya meneken kesepakatan CEPA pada Agustus 2018.

CEPA Indonesia-Australia adalah perjanjian dagang yang berupaya mengatasi hambatan perdagangan kedua negara, termasuk hambatan tarif dan non-tarif.

Melalui perjanjian ini kedua negara memperbaiki akses terhadap pasar jasa, liberalisasi perdagangan, dan meningkatkan investasi Indonesia di Australia dan sebaliknya.

Pambagyo mengatakan, kesempatan lain yang terbuka melalui CEPA dengan Australia adalah program kemitraan pendidikan tinggi dan vokasional bagi TKI. Hal ini berguna untuk meningkatkan keahlian mereka sekaligus meningkatkan daya saing dengan tenaga kerja lain.

"Ini sejalan dengan arahan bapak presiden untuk fokus mengembangkan SDM. Oleh karena itu fokusnya di pendidikan dan vokasional," kata Imam.

Direktur Perdagangan Bilateral Direktorat Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Ni Made Ayu Marthini mengatakan, perjanjian Indonesia-Autralia tak sekadar untuk meningkatkan ekspor, tapi juga daya saing sumber daya manusia.

Indonesia mengundang para investor agar mau berinvestasi di bidang pendidikan tinggi sehingga memberikan output yang baik bagi perekonomian.

Salah satunya dengan program pertukaran tenaga kerja dalam rangka transfer of knowledge. Ada pula program magang bagi WNI untuk bekerja di sana.

"Ada 200 orang per tahun yang dimagangkan ke Australia melalui IA-CEPA. Misal, mengenai keterampilan pariwisata selama enam bulan dengan standar Australia," kata Marthini.

Untuk program magang, ada sembilan sektor tenaga kerja profesional, yakni pendidikan, pariwisata, telekomunikasi, infrastruktur, kesehatan, energi, pertambangan, keuangan, serta informasi dan teknologi komunikasi di bawah program VET.

Setelah magang, WNI akan mendapat sertifikat dari Australia dan siap masuk pasar kerja di Indonesia, Australia, maupun negara ketiga. WNI tersebut memiliki bekal pengetahuan dan keterampilan berstandar Australia sehingga punya daya saing lebih tinggi.

"Kepentingan Indonesia dalam bidang pendidikan tinggi dan keterampilan para pekerja kita itu penting sekali karena kita mau meningkatkan competitiveness," kata Marthini.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/09/08/213357526/tki-ikut-diuntungkan-dengan-kesepakatan-cepa-indonesia-australia

Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke