Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sri Mulyani: Dampak Perang Dagang Diprediksi Berlangsung hingga 2019

JAKARTA, KOMPAS.com - Guncangan kondisi perekonomian global akibat kebijakan perdagangan di AS masih akan berlanjut hingga tahun depan. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, AS terus membebani tarif terhadap impor dari China yang membuat perang dagang kian memanas.

Dampaknya tak hanya ke dua negara tersebut, tapi juga secara global. Padahal, kata Sri Mulyani, kalangan pebisnis telah memperingatkan Presiden AS Donald Trump mengenai risiko atas kebijakan itu.

"Namun nampaknya arah kebijakan AS adalah meminta manufaktur untuk kembali ke AS. ini adalah risiko yang sangat nyata," ujar Sri Mulyani dalam rapat kerja di komplels DPR RI, Jakarta, Senin (10/9/2018).

Perang dagang AS tak hanya dilancarkan ke China, tapi juga ke Kanada, Eropa, dan Jepang pun berpotensi terkena kebijakan tersebut. Kondisi tersebut emnimbulkan dinamika yang sangat tersasa sepanjang 2018.

"Ini tentu akan memberikan pengaruh risiko terhadap outlook dari perekonomian 2018 dan diperkirakan akan terus di 2019," kata Sri Mulyani.

Faktor kedua yang akan memengaruhi kondisi perekonomian global yakniproses normalisasi kebijakan moneter AS. Sri Mulyani mengatakan, proses pemulihan telah berlangsung sejak 2017 di semua negara, semua wilayah, dan semua tingkat pendapatan.

Namun, kata dia, narasi tersebut akan ditinjau kembali karena pemulihan ekonomi dunia semakin menunjukkan adanya risiko yang meningkat. Ada dua hal yang dinormalisasi atas kebijakan moneter AS, yakni tingkat suku bunga dan tingkat likuiditas.

"Normalisasi artinya mereka menyesuaikan kembali dua tindakan extraordinary yang dilakukan bank sentral AS saat menghadapi krisis 2008," jelas Sri Mulyani.

Saat itu, kebijakan luar biasa yang diambil adalah menurunkan suku bunga serendah mungkin hingga mendekati nol dan mencetak dollar AS cukup banyak.

Hal tersebut berimplikasi pada masa sekarang, salah satunya dengan menaikkan suku bunga sesuai pemulihan ekonomi AS. Ada pula ancaman inflasi sesuai target inflasi yang diterapkan bank sentral AS Federal Reserve pada level 2 persen.

Kemudian, likuiditas akan secara bertahap dikurangi. Implikasi tersebut akan terasa secara global, sebab dollar AS merupakan mata uang yang digunakan di seluruh dunia.

"Kita lihat kenaikan suku bunga AS selama beberapa kuartal trrakhir kenaikannya cukup besar. Dari 2017-2018 kenaikannya sudah 175 bps (basis poin)," kata Sri Mulyani.

"Dari sisi implikasinya, side risk dari pemulihan ekonomi dunia akan terjadi," lanjut dia.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/09/10/172336726/sri-mulyani-dampak-perang-dagang-diprediksi-berlangsung-hingga-2019

Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke