Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rhenald Kasali: Ada Gunanya Nilai Tukar Kita Melemah

Manfaat positif yang dimaksud salah satunya adalah bisa evaluasi kembali hal-hal apa saja yang rapuh dari perekonomian Indonesia sejauh ini.

"Saya lihat ada gunanya juga kita mengalami (pelemahan nilai tukar rupiah) ini. Dengan begitu, kita melihat ada peluang memperbaiki kebijakan-kebijakan yang kita lihat ternyata fragile," kata Rhenald saat ditemui Kompas.com di Jakarta Convention Center, Rabu (12/9/2018).

Hal yang dianggap fragile atau rapuh di antaranya terlalu banyak barang yang tidak perlu dan terus dibeli secara impor, termasuk dari dunia usaha. Kondisi tersebut yang dinilai rapuh telah jadi perhatian pemerintah, yakni dalam bentuk pengendalian impor barang konsumsi yang sudah diterapkan dari awal September 2018.

Kemudian, kerapuhan lain juga dalam hal porsi franchise asing, di mana mereka selama ini mendapat 35 persen dari total pendapatan yang didapat di dalam negeri. Selain itu, pelemahan nilai tukar rupiah juga menyadarkan pemerintah serta seluruh pemangku kepentingan bahwa selama ini bahan pangan terlalu bergantung dari impor, bahkan untuk komoditas yang pokok.

"Pertanian kita jadi mati karena impor kita murah. Kacang dan jambu klutuk kita impor dari India, ayam mau impor dari Brasil, jagung dari Brasil dan Thailand, beras dari Vietnam dan Thailand, bawang putih dari Malaysia. Come on, negara ini mau ke mana dengan seperti itu? Saya bilang, biarkan dollar agak tinggi sedikit sehingga masyarakat mulai menanam sehingga kita makin selektif berbelanja," tutur Rhenald.

Menurut Rhenald, dalam setiap krisis, selalu ada peluang baru yang mendorong masyarakat jadi lebih kreatif. Termasuk mengenai pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS yang melanda Indonesia saat ini.

"Kalau hanya lihat danger-nya saja, kita akan tersesat. Kalau lihat ada opportunity-nya, kita akan lebih kreatif. Dalam setiap krisis, selalu ada energi kreatif," ujar Rhenald.

Dalam menghadapi pelemahan nilai tukar rupiah, pemerintah telah menempuh sejumlah kebijakan, di antaranya mengendalikan impor barang konsumsi, peningkatan devisa dari sektor pariwisata, hingga menunda proyek infrastruktur yang memiliki komponen impor yang tinggi.

Selain itu, Bank Indonesia selaku otoritas moneter juga mengantisipasi dampak tersebut dengan menaikkan suku bunga acuan dan melakukan intervensi ganda, baik di pasar valas dan beli SBN (Surat Berharga Negara) yang dilepas investor di pasar sekunder.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/09/12/210400826/rhenald-kasali--ada-gunanya-nilai-tukar-kita-melemah

Terkini Lainnya

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke