Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pemerintah Dipandang Harus Hati-Hati Menunda Proyek Listrik

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah berencana menunda sementara sejumlah proyek infrastruktur yang masuk ke dalam proyek strategis nasional (PSN). Penundaan tersebut dilakukan menyusul melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.

Menanggapi itu, Sekretaris Jenderal Masyarakat Kelistrikan Indonesia (MKI) Heru Dewanto meminta pemerintah mempertimbangkan secara matang jika ingin menunda proyek pembangunan pembangkit listrik.

"Saya rasa perlu hati-hati untuk bicara penundaan proyek, terutaama yang sudah dikontrak dan financial closing," ujar Heru di Jakarta, Kamis (13/9/2018).

Menurut Heru, pelemahan rupiah merupakan permasalahan jangka pendek. Adapun pembangunan pembangkit listrik merupakan program jangka panjang.

"Rupiah fluktuasi ini kan sifatnya jangka pendek, harus dicarai solusi short term juga. Infrastruktur itu program jangka panjang, dampaknya juga bisa berjangka panjang. Penundaan bisa berakibat ke suplai listrik. Saya pikir, ini agak mismatch antara masalah dengan solusi," kata Heru.

Sebelumnya, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) telah membahas proyek-proyek di bidang kelistrikan yang hendak ditunda dalam rangka menahan tingginya laju impor.

"Jadi, yang enggak boleh bergerak atau ditunda itu adalah yang energi baru terbarukan (EBT). Yang kemungkinan digeser itu adalah PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) dan PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel)," kata Direktur Perencanaan Korporat PLN Syofvi Felienty Roekman usai rapat di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, pekan lalu.

Syofvi menjelaskan, pihaknya masih memetakan proyek mana saja yang aman untuk ditunda dan mana yang tetap harus dilanjutkan. Dia memastikan, total kapasitas proyek kelistrikan yang akan ditunda adalah 15.200 megawatt, seperti yang disampaikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan beberapa hari lalu.

Adapun rata-rata dalam proyek kelistrikan memiliki Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) sekitar 20 sampai 40 persen dan selebihnya berasal dari impor. Jika ada proyek yang pendanaannya belum dipenuhi, kemungkinan akan digeser oleh Kementerian ESDM ke tahun berikutnya.

"Pokoknya yang ditunda adalah yang belum financial closing, kami masih ngecek. Kalau dimundurkan, misalkan dua tahun, itu reserve margin-nya cukup enggak. Nah, ada beberapa yang enggak cukup jadi ada yang bisa (ditunda) ada yang enggak," tutur Syofvi.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/09/13/183822326/pemerintah-dipandang-harus-hati-hati-menunda-proyek-listrik

Terkini Lainnya

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke