Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kajian soal Aplikasi Transportasi Online Pemerintah Butuh Waktu 3 Bulan

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Budi Setiyadi menyampaikan, saat ini masih dilakukan kajian terkait pembentukan aplikasi transportasi online milik pemerintah.

Adapun kajian tersebut diprediksi Budi bakal memakan waktu hingga tiga bulan lamanya. Pasalnya, di dalam kajian itu akan banyak dibahas banyak hal bukan hanya sistem teknologi informasi.

"Bukan hanya IT-nya saja, tapi ke dampaknya, dengan regulasi yang ada dan dampaknya seperti ke Grab, Go-Jek, dan (transportasi) konvensional juga harus dipikirkan," kata Budi saat ditemui di Jakarta Convention Center (JCC), Senin (17/9/2018).

Di sisi lain, Kemenhub sampai saat ini belum melibatkan banyak pihak untuk membahas tentang kajian tersebut.

PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk memang direncanakan untuk bisa merancang aplikasi transportasi online gagasan pemerintah.

Budi menyampaikan bahwa baru satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang diajak berdiskusi soal aplikasi transportasi online milik pemerintah tersebut.

"(Diskusinya) baru sama Telkom minggu lalu," ujar Budi.

"Bisa saja Telkom karena mereka memang punya sistem IT-nya," imbuh dia.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/09/17/165421226/kajian-soal-aplikasi-transportasi-online-pemerintah-butuh-waktu-3-bulan

Terkini Lainnya

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Whats New
Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke