Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rupee Salah Satu Mata Uang Berkinerja Buruk, Ini yang Dilakukan India

Rupee adalah salah satu mata uang dengan kinerja terburuk di dunia pada 2018. Rupee telah terdepresiasi sebesar 13 persen dari dollar AS.

Hingga pada Senin, (17/9/2018) waktu setempat, nilai tukar rupee terhadap dollar AS jatuh mendekati rekor terendah menjadi 72,9 rupee per dollar AS. Padahal selama akhir pekan pemerintah setempat terus berupaya untuk memperbaiki hal ini.

Menteri Keuangan Arun Jaitley mengatakan, India akan mengurangi impor dan memudahkan investor asing untuk membeli obligasi rupee yang dikeluarkan oleh India. "Detail pembatasan impor akan diumumkan beberapa hari ke depan," sebut dia.

Tak hanya India, beberapa negara dengan pasar berkembang tengah mengalami pukulan telak lantaran terjadi ketegangan perdagangan global serta naiknya suku bunga AS yang membuat dollar AS menjadi lebih menarik dibanding mata uang negara-negara berkembang. 

Ekonomi India sendiri dinilai berada pada kondisi yang jauh lebih baik dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 8,2 persen pada kuartal II tahun 2018.

Namun, anjloknya rupee berisiko memicu inflasi karena harga barang impor menjadi lebih mahal. India sebagai negara importir energi mengalami pelemahan mata uang ketika harga minyak global mengalami peningkatan. Hal ini membuat pukulan hebat bagi India.

Sementara analis menyebut bahwa intervensi yang dilakukan oleh pemerintah tidak efektif dan tidak perlu lantaran melemahnya rupee disebabkan oleh faktor eksternal dan belum menjadi ancaman lantaran ekonomi India dinilai cukup kuat.

Shilan Shah, ekonom Capital Economics mengatakan, langkah-langkah yang dilakukan oleh pemerintah India hanyalah polesan semata dan tidak akan memberikan perubahan signifikan. Adapun melemahnya rupee terhadap dollar AS diprediksi akan terus berlanjut hingga tahun 2019.

"Langkah tersebut akan membuat seolah pemerintah khawatir dan justru mendorong spekulan dan kekhawatiran investor," ujar dia.

Shilah memerkirakan pelemahan rupee akan terus terjadi hingga 2019.

Sementara Direktur International Growth Centre India, Pronab Sen, mengatakan, pemerintah terlihat khawatir sehingga mendorong spekulan dan meningkatkan kekhawatiran investor.

Upaya pemerintah untuk menopang depresiasi rupee juga dibantu oleh Bank Sentral India yang dilaporkan telah melakukan intervensi dengan membeli rupee hingga cadangan mata uang asing mereka merosot hingga 400 miliar dollar AS untuk pertama kalinya sejak November 2017.

Bank sentral juga telah menaikkan suku bunganya dua kali tahun ini, dan kenaikan suku bunga lebih lanjut kemungkinan akan terjadi jika rupee terus berada dalam tekanan dan inflasi masih berlanjut.

Kedua hal itulah yang akan menjadi risiko yang bisa menyebabkan melambatnya pertumbuhan ekonomi India. Meski pelemahan rupee dinilai dapat membantu eksportir, namun di sisi lain naiknya suku bunga yang lebih besar dapat menjadi rem bagi pertumbuhan ekonomi.

"Jika kita melihat kenaikan suku bunga yang sangat agresif ... maka itu akan membebani pertumbuhan," katanya.


https://ekonomi.kompas.com/read/2018/09/18/094000426/rupee-salah-satu-mata-uang-berkinerja-buruk-ini-yang-dilakukan-india

Terkini Lainnya

Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Whats New
IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

Whats New
Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Whats New
Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke