Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kebijakan Tarif Trump Sebabkan Rupiah Melemah

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah kembali melemah terhadap dollar AS pada perdagangan hari ini, Selasa (18/9/2018). Berdasarkan data pasar spot Bloomberg pada siang ini, rupiah bertengger pada level Rp 14.915 per dollar AS.

Pagi ini, rupiah dibuka pada level Rp 14.897 per dollar AS dan sempat menyentuh level Rp 14.933 per dollar AS. Pelemahan rupiah hari ini, menurut analis, lebih disebabkan pengumuman Presiden AS Donald Trump terkait tarif tambahan untuk barang-barang China senilai 200 miliar dollar AS.

"Dollar AS sekali lagi menguat sejalan dengan peningkatan ketegangan perdagangan," kata Jameel Ahmad, Global Head of Currency Strategy & Market Research FXTM dalam laporannya, Selasa (18/9/2018).

Ahmad menuturkan, penguatan dollar AS tersebut membuat mata uang sejumlah negara berkembang melemah. Hal ini sejalan dengan berkurangnya risk appetite terhadap aset negara-negara berkembang.

Kondisi tersebut pun membuat investor lebih sensitif terhadap lingkungan eksternal yang tak menentu. Menurut Ahmad, mata uang yang memiliki posisi eksternal lebih lemah akan paling merasakan dampak atas kebijakan Trump tersebut.

"Ini kemungkinan akan memukul (mata uang) rupee India, rupiah Indonesia, dan rand Afrika Selatan," jelas Ahmad.

Perang Dagang Memanas, Rupiah Tembus Rp 14.900 Per Dollar AS

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Perang Dagang Memanas, Rupiah Tembus Rp 14.900 Per Dollar AS", https://ekonomi.kompas.com/read/2018/09/18/112434426/perang-dagang-memanas-rupiah-tembus-rp-14900-per-dollar-as.

Editor : Erlangga Djumena

Secara terpisah, Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo menegaskan bank sentral dan pemerintah bersama-sama akan terus berupaya jntuk menjaga stabilitas rupiah. BI pun juga akan terus berada di pasar serta melakukan intervensi secara terukur baik di pasar valuta asing maupun melalui pembelian Surat Utang Negara (SUN) di pasar sekunder.

"Kita akan terus jaga stabilitas rupiah dan intervensi pun akan dilakukan terukur," ujar Dody ketika ditemui awak media di Jakarta.

Lebih lanjut dia menegaskan, depresiasi rupuah terhadap dollar AS merupakan dampak eskternal dari terus meningkatnya ketegangan perdagangan antara AS dan China. Tak hanya Indonesia, imbuh Dody, seluruh negara berkembang terdampak dari kondisi perdagangan AS dan China yang kian tak menentu.

"Ya itu yang paling tepat tarif risiko antara AS dan China cukup serius pengaruhi emerging country all currencies," ujar Dody.

Dody berharap berbagai kebijakan kontroversial Presiden Trump tidak memberikan tekanan yang besar terhadap rupiah.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/09/18/141508226/kebijakan-tarif-trump-sebabkan-rupiah-melemah

Terkini Lainnya

Ketegangan Geopolitik Timur Tengah Dinilai Bikin Saham-saham Berfundamental Bagus Terdiskon

Ketegangan Geopolitik Timur Tengah Dinilai Bikin Saham-saham Berfundamental Bagus Terdiskon

Whats New
Sri Mulyani Sebut Sedang Siapkan Anggaran Pemerintah Prabowo-Gibran

Sri Mulyani Sebut Sedang Siapkan Anggaran Pemerintah Prabowo-Gibran

Whats New
Nilai Ekspor Indonesia Naik Jadi 19,62 Miliar pada April 2024

Nilai Ekspor Indonesia Naik Jadi 19,62 Miliar pada April 2024

Whats New
Adaro Energy Bakal Tebar Dividen Final Rp 6,4 Triliun Tahun Ini

Adaro Energy Bakal Tebar Dividen Final Rp 6,4 Triliun Tahun Ini

Whats New
Masuknya Starlink Dikhawatirkan Ancam Bisnis Operator Lokal, Luhut: Semua Harus Berkompetisi

Masuknya Starlink Dikhawatirkan Ancam Bisnis Operator Lokal, Luhut: Semua Harus Berkompetisi

Whats New
OJK Bakal Bikin Ketentuan Tarif Premi Asuransi Kendaraan Listrik

OJK Bakal Bikin Ketentuan Tarif Premi Asuransi Kendaraan Listrik

Whats New
Eks Pejabatnya Ditahan KPK Kasus Pengadaan Lahan, PTPN Sebut Dukung Proses Hukum

Eks Pejabatnya Ditahan KPK Kasus Pengadaan Lahan, PTPN Sebut Dukung Proses Hukum

Whats New
Bahlil Ajak Investor Australia ke Weda Bay

Bahlil Ajak Investor Australia ke Weda Bay

Whats New
Yusuf Mansur Pastikan Tidak Ada Uang Nasabah yang Tertinggal di Paytren

Yusuf Mansur Pastikan Tidak Ada Uang Nasabah yang Tertinggal di Paytren

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Bisnis Asuransi Tidak Normal, OJK Beri Peringatan Tegas untuk Pasaraya Life

Bisnis Asuransi Tidak Normal, OJK Beri Peringatan Tegas untuk Pasaraya Life

Whats New
Resmi, Neraca Dagang RI Surplus 4 Tahun Berturut-turut

Resmi, Neraca Dagang RI Surplus 4 Tahun Berturut-turut

Whats New
Strategi Medco Genjot Produksi Migas  dan Terapkan Transisi Energi

Strategi Medco Genjot Produksi Migas dan Terapkan Transisi Energi

Whats New
Daftar PSN Transportasi yang Sudah Rampung dan Masih Berjalan

Daftar PSN Transportasi yang Sudah Rampung dan Masih Berjalan

Whats New
72 Calon Masinis Whoosh Dilatih oleh Masinis Kereta Cepat dari China

72 Calon Masinis Whoosh Dilatih oleh Masinis Kereta Cepat dari China

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke