Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kapan Upaya Pemerintah untuk Atasi Impor Bisa Terasa?

JAKARTA, KOMPAS.com - Guna mengatasi tingginya laju pertumbuhan impor sepanjang tahun ini, pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan.

Kebijakan yang dimaksud di antaranya mengendalikan 1.147 komoditas impor barang konsumsi melalui tarif PPh Impor, program B20 dalam rangka mengurangi impor solar, serta mengkaji ulang proyek infrastruktur yang selama ini memiliki kandungan impor tinggi.

Meski sudah ada kebijakan itu, nyatanya neraca perdagangan pada Agustus 2018 masih defisit. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, neraca perdagangan bulan Agustus defisit 1,02 miliar dollar AS, di mana sektor migas paling banyak menyumbang defisit karena impornya lebih tinggi dari ekspor.

Lantas, kapan jurus-jurus dari pemerintah tersebut mulai terasa untuk mengurangi laju pertumbuhan impor?

"Kami harapkan itu akan terasa tahun ini. Tapi, itu kan bukan kebijakan yang berdiri sendiri untuk membantu mengurangi tekanan di neraca perdagangan kita," kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Suahasil Nazara usai rapat di DPR RI, Selasa (18/9/2018).

Suahasil menjelaskan, berbagai kebijakan itu sedianya sudah berjalan sejak awal September 2018, tepatnya untuk penerapan tarif PPh Impor dan program B20. Sementara tinjauan kembali (review) terhadap proyek-proyek infrastruktur sampai saat ini masih dibahas oleh pemerintah untuk memastikan mana saja yang bisa ditunda dan mana yang tetap harus dikerjakan sesuai jadwal.

Sampai akhir tahun 2018, Suahasil memperkirakan impor bisa ditekan dan memperbaiki posisi neraca perdagangan. Khusus untuk kebijakan tarif PPh Impor, harapannya dapat menekan impor barang konsumsi sebesar 1 sampai 2 persen secara keseluruhan dalam tahun ini.

"Nanti secara keseluruhan, kami harapkan defisit di neraca transaksi berjalan kita tidak terlalu besar," tutur Suahasil.

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memperkirakan implementasi program B20 sejak 1 September 2018 bisa menurunkan impor solar sebesar 2,2 miliar dollar AS untuk tahun ini.

Jika program itu berjalan lancar dan efektif, diprediksi bisa mengurangi impor minyak hingga 6 miliar dollar AS tahun depan yang dampaknya dapat menurunkan defisit transaksi berjaan 9 sampai 10 miliar dollar AS.

Adapun posisi neraca perdagangan memengaruhi posisi neraca transaksi berjalan yang mencakup perdagangan barang dan jasa. Indikator ekonomi yang baik salah satunya ditentukan oleh defisit transaksi berjalan yang terjaga dalam batas maksimal 3 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

"Kami harapkan bisa sesuai target, sampai akhir tahun ini maksimal 3 persen. Kalau bisa, maksimal 2,5 persen atau 2 persen lebih," ujar Suahasil.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/09/18/163000426/kapan-upaya-pemerintah-untuk-atasi-impor-bisa-terasa-

Terkini Lainnya

Harga Emas Antam Hari Ini Selasa 30 April 2024

Harga Emas Antam Hari Ini Selasa 30 April 2024

Spend Smart
Jalin Kerja Sama dengan Iran, Indonesia Siap PerkuatPertanian dengan Teknologi

Jalin Kerja Sama dengan Iran, Indonesia Siap PerkuatPertanian dengan Teknologi

Whats New
IHSG Awal Sesi Tancap Gas, Rupiah Masih Lesu

IHSG Awal Sesi Tancap Gas, Rupiah Masih Lesu

Whats New
Bank Danamon Cetak Laba Bersih Rp 831 Miliar pada Kuartal I-2024

Bank Danamon Cetak Laba Bersih Rp 831 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Kasus Sepatu Impor Bayar Rp 31 Juta, Bos Bea Cukai: Sudah Selesai, Kita Transparan dan Akuntabel

Kasus Sepatu Impor Bayar Rp 31 Juta, Bos Bea Cukai: Sudah Selesai, Kita Transparan dan Akuntabel

Whats New
Perpanjangan Izin Tambang Vale hingga 2045 Telah Terbit

Perpanjangan Izin Tambang Vale hingga 2045 Telah Terbit

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

Whats New
Harga Daging Ayam di Bawah HET, Mendag: Kalau Segini Terus-terusan Peternak Rugi

Harga Daging Ayam di Bawah HET, Mendag: Kalau Segini Terus-terusan Peternak Rugi

Whats New
Hibah Alat Belajar SLB Ditagih Bea Masuk Ratusan Juta Rupiah, Bea Cukai Sebut Ada Miskomunikasi

Hibah Alat Belajar SLB Ditagih Bea Masuk Ratusan Juta Rupiah, Bea Cukai Sebut Ada Miskomunikasi

Whats New
Wall Street Menghijau, Saham Tesla Melesat 15 Persen

Wall Street Menghijau, Saham Tesla Melesat 15 Persen

Whats New
Hari Buruh 2024, KSPI: Cabut Omnibus Law Cipta Kerja, Hapus 'Outsourcing'

Hari Buruh 2024, KSPI: Cabut Omnibus Law Cipta Kerja, Hapus "Outsourcing"

Whats New
[POPULER MONEY] Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998 | Cara Menjawab 'Apakah Ada Pertanyaan?' Saat Wawancara Kerja

[POPULER MONEY] Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998 | Cara Menjawab "Apakah Ada Pertanyaan?" Saat Wawancara Kerja

Whats New
Petugas KCIC Kembalikan Barang Penumpang Whoosh yang Tertinggal, Berisi Uang Rp 50 Juta

Petugas KCIC Kembalikan Barang Penumpang Whoosh yang Tertinggal, Berisi Uang Rp 50 Juta

Whats New
AdaKami Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Perbankan jadi 'Lender Institusional'

AdaKami Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Perbankan jadi "Lender Institusional"

Whats New
Investasi Apple di Indonesia Capai Rp 1,6 Triliun, Bahlil: Belum Ada Komunikasi ke Kami

Investasi Apple di Indonesia Capai Rp 1,6 Triliun, Bahlil: Belum Ada Komunikasi ke Kami

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke