Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

China Bantah Tuduhan Telah "Melemahkan" Yuan

Pernyataan tersebut diberikan pada Rabu (19/9/2018) sehari setelah China menerapkan tarif balasan sebesar 5 dan 10 persen untuk 60 miliar dollar AS produk impor Amerika Serikat.

Dalam pertemuan Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum/WEF) di Tianjin, Beijing, Li mengatakan Beijing tidak memanipulasi nilai tukar mereka sebagai salah satu senjata dalam perang dagang dengan AS.

Li membantah spekulasi yang muncul bahwa China dengan sengaja merekayasa depresiasi yuan hingga 8 persen sejak bulan Maret lalu untuk mengimbangi dampak tarif yang diberlakukan AS untuk produk impor China.

"Beberapa pihak menyatakan China dengan sengaja (mendevaluasi yuan); ini tidak mendasar," ujar Li sebagai salah satu respon tak langsung menanggapi tuduhan Presiden AS Donald Trump mengenai manipulasi yuan oleh China.

Sebagai informasi, sebelumnya China telah membalas tarif baru yang diberlakukan AS untuk produk impor China, dengan memberikan bea impor untuk 60 miliar dollar AS produk Amerika. Ketegangan perang dagang di antara kedua negara raksasa ekonomi dunia itu pun semakin meningkat.

Besar tarif yang akan diberikan adalah 5 persen dan 10 persen, dan akan berlaku pada 24 September mendatang bersamaan dengan pemberlakukan bea impor baru untuk produk China oleh AS.

Tarif balasan yang dilakukan oleh Beijing ini terjadi setelah Presiden AS Donald Trump sebelumnya mengatakan bahwa AS akan mengenakan tarif sebesar 10 persen untuk 200 miliar dollar AS produk China mulai Senin, (24/9/2018) mendatang. Besar tarif ini pun dikatakan akan meningkat menjadi 25 persen di Januari 2019 nanti.


https://ekonomi.kompas.com/read/2018/09/19/153900126/china-bantah-tuduhan-telah-melemahkan-yuan

Terkini Lainnya

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke