Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ekonomi Bagus, Kenapa Pemerintah Harus Jaga Persepsi Positif Investor?

 JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam mengantisipasi ketidakpastian kondisi perekonomian di global, pemerintah turut berupaya meyakinkan pelaku pasar bahwa Indonesia tidak sama dengan negara berkembang lain yang terdampak tekanan eksternal.

Hal ini dianggap penting karena meski berbagai indikator ekonomi dalam negeri menunjukkan penguatan, ada faktor lain yang tidak kalah penting harus dijaga, yaitu persepsi.

"Investor sekarang bukan berinvestasi berdasarkan negara, tapi lihat portofolio di negara-negara tersebut. Ketika satu atau dua dalam kelompok negara itu bermasalah, dianggap semua negara bermasalah, sehingga mereka kurangi porsi investasi di sana," kata Direktur Eksekutif Departemen Internasional Bank Indonesia (BI) Doddy Zulverdi saat diskusi di DPR RI, Rabu (19/9/2018).

Menurut Doddy, ketahanan ekonomi Indonesia sampai saat ini masih lebih baik dibanding sesama negara berkembang lain. Hal itu dapat dilihat salah satunya dari laporan pertumbuhan ekonomi kuartal II 2018 yang sebesar 5,27 persen.

Capaian ini merupakan yang tertinggi dari periode sebelum-sebelumnya, di mana kuartal I 2018 sebesar 5,06 persen dan pertumbuhan ekonomi tertinggi kedua sebelum kuartal II 2018 yaitu pada kuartal II 2016 sebesar 5,21 persen.

Selain itu, inflasi hingga akhir Agustus 2018 sebesar 3,2 persen, defisit transaksi berjalan (current account deficit) kuartal II 2018 adalah 3 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), dan kurs rupiah melemah 8,68 persen sampai 17 September 2018 (year to date/ytd).

Sementara negara berkembang lain dinilai masih lebih rentan dibanding Indonesia. Berdasarkan data dari Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Brasil mengalami pelemahan kurs mata uangnya 20 persen sampai saat ini dengan inflasi 4,19 persen per Agustus 2018 (year on year/yoy).

Sedangkan inflasi di Argentina 33,63 persen per Agustus 2018 (yoy) dan defisit transaksi berjalan mereka mencapai 4,8 persen terhadap PDB. Juga dengan Turki di mana inflasi Agustus 2018 sebesar 17,9 persen (yoy).

"Sehingga, solusi kebijakan yang dihasilkan, kita tidak bisa disamakan dengan negara emerging lain. Sehingga mereka (investor) tidak (langsung) menyamakan saja," tutur Doddy.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sudah mengingatkan akan pentingnya menjaga persepsi bahwa Indonesia berbeda dengan negara berkembang lain. Pemerintah dalam hal ini memastikan terus memberi sinyal kepada investor bahwa mereka tanggap dan terus menjaga kondisi ini serta membawanya ke arah yang lebih baik lewat bauran kebijakan.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/09/19/172210626/ekonomi-bagus-kenapa-pemerintah-harus-jaga-persepsi-positif-investor

Terkini Lainnya

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Whats New
60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

Whats New
Surat Utang Negara adalah Apa?

Surat Utang Negara adalah Apa?

Work Smart
Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Whats New
Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Whats New
Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

BrandzView
Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Whats New
Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Whats New
Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Biaga hingga BCA

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Biaga hingga BCA

Whats New
Harga Emas Terbaru 17 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 17 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke