BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Schneider
Salin Artikel

Era Digital, Jangan Sampai Listrik Hanya Sekadar Impian

Sulit dimungkiri, peradaban terus bergerak maju. Ambil contoh sederhana, peran surat atau bahkan faksimile mulai tergerus seiring hadirnya email maupun aplikasi pesan di ponsel.

Meskipun digitalisasi semakin menjalar pada setiap aspek hidup manusia, namun sesungguhnya masih ada satu ironi di baliknya.

Mengutip riset International Energy Agency pada 2017, sebanyak 1,2 miliar orang atau sekitar 15 persen penduduk dunia masih hidup tanpa kehadiran listrik. Itu berarti kemajuan era digital masih menjadi utopia bagi mereka.

Tentunya fakta di atas menjadi cambuk bagi kita semua, bahwa keadilan energi belum sepenuhnya merata di dunia.

Kondisi minim energi seperti itu awalnya juga terjadi di Pulau Semakau, sebuah pulau kecil di selatan Singapura.

Pulau Semakau yang awalnya kapasitas listriknya terbatas, perlahan berubah dengan dikembangkannya teknologi mikrogrid. Secara ringkas, teknologi itu memungkinkan terciptanya listrik melalui sumber energi terbarukan, misalnya angin.

Hal itulah yang membuat Negeri Singa mesti cerdik memenuhi kebutuhan dasar warganya di tengah keterbatasan alam.

Kembali lagi ke Pulau Semakau. Dalam rangka memenuhi kebutuhan listrik, Nanyang Technological University (NTU) sebagai perguruan tinggi kelas wahid di Singapura telah mampu menciptakan turbin angin raksasa di sana.

Tiga baling-balingnya mampu memproduksi tenaga listrik hingga 100 kilowatt atau sanggup mengaliri hingga 45 rusun empat ruangan di Singapura.

Tidak sulit untuk memicu turbin tersebut bekerja. Sebab, dengan kecepatan angin rendah 3 meter per detik saja, turbin itu sudah bisa menghasilkan listrik.

Untuk merealisasikan program anyar berlabel Renewable Energy Integration Demonstator (REIDS) tersebut, NTU menggandeng mitra swasta, antara lain Schneider Electric dan Engie.

Jadi percontohan

Guna melihat lebih jauh seperti apa wujud dari inovasi energi tersebut, Kompas.com beserta sejumlah pewarta lain dari Tanah Air berkesempatan menengoknya langsung pada Rabu (19/9/2018) sore.

Menurut pemandu kami, Soni Wibisono selaku Project Manager Schneider Electric, Pulau Semakau awalnya termasuk dalam proyek reklamasi yang dilakukan pemerintah Singapura.

"Pemerintah Singapura ingin mengeksekusi rencana prestisius pengembangan sistem mikrogid di negaranya. Mereka ingin pilot project ini sukses dan bisa dicontoh negara-negara lain," tutur Soni.

Memang prosesnya dipandang Soni tidak mudah. Sebab, lazimnya ada disrupsi ketika energi terbarukan akan diterapkan pada kapasitas penuh 100 persen.

"Selama ini masih perlu adanya bauran energi, misal 40 persen dari total kebutuhan listrik belum dipasok energi terbarukan. Itu bertujuan mencegah sistem listrik tidak berfungsi total ketika ada gangguan," ucapnya.

Meski begitu, Soni melanjutkan, pihaknya tetap optimistis kelak penerapan 100 persen energi terbarukan pada suatu mikrogrid bisa terwujud.

"Kami telah menganggarkan setidaknya 5 persen setiap tahunnya untuk melakukan research and development," ungkapnya.

Segment President Electricity Companies at Schneider Electric Carola Pusteli menambahkan, pengembangan mikrogrid di Pulau Semakau menjadi titik awal untuk diterapkan pada wilayah terpencil (remote area) lain.

"Indonesia sebagai salah satu negara kepulauan terbesar dunia menjadi peluang untuk uji coba sistem mikrogrid seperti di sini (Pulau Semakau). Kami harap secepatnya bisa dilakukan," pungkas Carola.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/09/20/103500426/era-digital-jangan-sampai-listrik-hanya-sekadar-impian

Terkini Lainnya

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Whats New
Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Whats New
Penempatan di IKN, Pemerintah Buka Formasi 14.114 CPNS dan 57.529 PPPK

Penempatan di IKN, Pemerintah Buka Formasi 14.114 CPNS dan 57.529 PPPK

Whats New
Daftar 8 Instansi yang Buka Lowongan CPNS 2024 Lewat Sekolah Kedinasan

Daftar 8 Instansi yang Buka Lowongan CPNS 2024 Lewat Sekolah Kedinasan

Whats New
Harga Emas Terbaru 4 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 4 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Mendag Sebut Rumah Potong Hewan Wajib Punya Sertifikat Halal Oktober 2024

Mendag Sebut Rumah Potong Hewan Wajib Punya Sertifikat Halal Oktober 2024

Whats New
Keluar di Gerbang Tol Ini, Bekasi-Yogyakarta Hanya 8 Jam 8 Menit

Keluar di Gerbang Tol Ini, Bekasi-Yogyakarta Hanya 8 Jam 8 Menit

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Sabtu 4 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Sabtu 4 Mei 2024

Spend Smart
Antisipasi Darurat Pangan, Kementan Bagikan Pompa Irigasi Gratis di Jawa Timur

Antisipasi Darurat Pangan, Kementan Bagikan Pompa Irigasi Gratis di Jawa Timur

Whats New
OJK Cermati Aksi Jual Saham oleh Asing di BEI

OJK Cermati Aksi Jual Saham oleh Asing di BEI

Whats New
Sekjen ASEAN Ucapkan Selamat atas Capaian Proses Aksesi Indonesia ke OECD

Sekjen ASEAN Ucapkan Selamat atas Capaian Proses Aksesi Indonesia ke OECD

Whats New
Bagikan artikel ini melalui
Oke