Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sistem Minapadi Dinilai Terbukti Tingkatkan Hasil Panen Petani

Sistem penanaman dengan konsep minapadi dianggap terbukti meningkatkan hasil panen, salah satunya di lahan percontohan yang terdapat di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.

Minapadi adalah usaha tani gabungan yang memanfaatkan genangan air di lahan yang ditanami padi untuk budidaya ikan. Selain mendapatkan padi dengan kualitas organik, minapadi membuat petani memanen hasil ganda, yakni padi dan ikan.

Program ini digagas oleh FAO dan pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Pada Jumat (14/9/2018), panen raya lahan minapadi di Sukoharo dihadiri oleh perwakilan FAO. Pejabat KKP, perwakilan pemerintah daerah setempat, dan ratusan petani juga turut hadir dalam acara itu.

Menurut Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP, Slamet Subjakto, terdapat peningkatan panen petani dengan menerapkan sistem ini.

“Dikuranginya sebagian lahan untuk ikan itu tidak mengurangi produktivitas, malah meningkat. Padinya bisa panen kemaren sampai 10 ton per hektar, ikannya antara 1,2 sampai 1 ton,” kata Slamet saat dihubungi Kompas.com, Rabu (19/9/2018).

Dikutip dari keterangan foto yang diunggah KKP melalui Instagram @kkpgoid, Selasa (18/9/2018), hasil panen minapadi di Sukoharjo ?menunjukkan produktivitas padi naik dari rata-rata 7 ton per hektar per musim tanam, menjadi 9-10 ton per hektar per musim tanam.

Ini belum termasuk tambahan pendapatan dari hasil panen ikan 1-2 ton per hektar per musim tanam.

Berdasarkan penjelasan yang diberikan oleh Slamet, minapadi bisa diaplikasikan di semua lahan sawah yang memiliki sistem irigasi teknis baik. Hal itu untuk memastikan lahan tetap tergenang air di sepanjang tahun.

Keberadaan ikan di lahan sawah yang ditanami padi, membuat padi itu tumbuh secara alami tanpa pemberian pupuk kimia apa pun. Hasilnya adalah padi organik berkualitas premium.

"Hasil padinya menunjukkan padi-padi yang organik yang premium, karena di situ tidak mengandung pestisida, tidak mengandung residu, bahan-bahan kimia," kata Slamet.

Keberadaan ikan-ikan budidaya memberi sumbangsih besar sebagai pemberi pupuk organik juga pemakan hama yang mungkin merusak tanaman padi.

"Mereka makan hewan-hewan, hama-hama yang ada, seperti wereng dimakan, terus juga jentik-jentik nyamuk, apa saja dimakan, seperti zooplankton, nekton dimakani oleh ikannya sendiri," kata Slamet.

Tidak adanya penggunaan pupuk kimia, secara otomatis memangkas biaya perawatan yang diperlukan untuk pembelian pupuk.

Adapun biaya pemeliharaan ikan tidak memerlukan biaya yang tinggi. Selain ikan dibiarkan memakan binatang-binatang kecil yang ada di lahan minapadi, sesekali mereka diberi pakan pelet yang dapat dibuat secara mandiri.

"Pakan mandiri menggunakan bahan-bahan lokal, seperti bungkil kelapa sawit, tepung ikan lokal, tepung keong, dedaunan, kacang-kacangan, semua kekuatannya baham baku lokal dan dibuat oleh masyarakat," kata Slamet.

Hal ini diharapkan dapat menekan ongkos pemeliharaan ikan oleh petani di lahan minapadi.
Semua jenis ikan dapat dimanfaatkan untuk sistem minapadi ini, tidak ada jenis-jenis ikan khusus.

"Prinsipnya, semua jenis ikan bisa, kemarin yang diujicobakan nila merah. Gurameh, termasuk udang galah, ikan hias, koki itu juga bisa," ujar Slamet.

"Jenis ikannya disesuaikan dengan masa panen (sekitar 4 bulan), karena kebetulan ikan-ikan ini kan juga berumurnya pendek-pendek ya, untuk ukuran konsumsi ya," tuturnya.

Dengan begitu, saat masa panen tiba, petani dapat memanen hasil berlipat, yakni padi sekaligus ikan dalam waktu yang bersamaan.

Hal itu tentu berpengaruh kepada jumlah penghasilan yang mereka dapatkan.Tak heran, petani yang sebelumnya menjalankan program percontohan minapadi ini mengaku tertarik untuk melanjutkan sistem tanam yang baru mereka kenal kurang lebih sejak tahun 2016 ini.

Hal itu tidak lain karena hasil yang mereka dapatkan dari minapadi lebih banyak secara kuantitas dan lebih baik secara kualitas.

Adapun kendala yang dihadapi dalam penerapan minapadi adalah adanya hama pemakan ikan.

"Kendalanya biasanya ada hama, khususnya yang makan ikan, contohnya wergul (biawak). Makannya di situ kan dipagari memakai pagar jaring-jaring itu. Di samping juga untuk security ya, tapi kan harus memenuhi kaidah-kaidah cara pembibitan ikan," kata Slamet.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/09/20/193132926/sistem-minapadi-dinilai-terbukti-tingkatkan-hasil-panen-petani

Terkini Lainnya

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Whats New
Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Whats New
TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

Whats New
Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Whats New
Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Whats New
Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Whats New
Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Whats New
BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

Whats New
Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Whats New
Intip 'Modern'-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Intip "Modern"-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Whats New
IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

Whats New
Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke