Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Susi: Banyak Pemilik Kapal Cantrang Tidak Patuh Bayar Pajak

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyebut para pemilik kapal cantrang masih banyak yang belum patuh terhadap kewajiban perpajakannya.

Hal itu didapati setelah Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan menganalisis tax gap di industri sektor perikanan.

"Analisis tax gap itu dari random check, dilakukan ke 11 kapal. Antara pelaporan dan hasil wawancara satu-satu, selisihnya bisa sampai Rp 15 miliar hanya untuk 11 kapal saja," kata Susi melalui konferensi pers di kantornya, Jumat (21/9/2018).

Analisis tax gap di lapangan dilakukan oleh petugas DJP dengan mengambil sampel 11 pemilik kapal cantrang di Tegal, Jawa Tengah. KKP sebelumnya telah mengeluarkan kebijakan yang mengendalikan kapal cantrang dan sekaligus mendata mereka, sehingga didapati untuk di Jawa saja ada sekitar 1.600 kapal cantrang.

"Kapal cantrang yang terdaftar di Jawa itu ada 1.600. Kalau dibagi 11, berarti ada sekitar 100 dikali Rp 15 miliar maka Rp 1,5 triliun selisih pajaknya," tutur Susi.

Susi juga menjelaskan, lamanya proses perizinan yang sempat dirasakan belakangan ini merupakan dampak dari perbaikan yang dilakukan oleh KKP. Perbaikan perlu diupayakan karena banyak laporan penangkapan ikan yang bohong atau tidak benar, seperti jumlah tangkapan ikan yang seharusnya 20.000 ton malah ditulis hanya 20 ton.

Kemudian ada juga yang nama pemiliknya tidak ditulis dengan benar, justru menggunakan nama orang lain. Susi mengaku malu karena tren produksi perikanan naik tapi postur pajak perikanan masih di bawah 1 persen.

Pada saat bersamaan, Direktur Intelijen Perpajakan DJP Peni Harjanto menyebut kebanyakan pelaku usaha perikanan yang tidak patuh adalah yang mengurus izin di pemerintah daerah. Izin untuk melaksanakan usaha perikanan selama ini dibagi dua, yakni yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat dan oleh pemerintah daerah.

"Kepatuhan dari penyampaian SPT (Surat Pemberitahuan Tahunan) secara formal masih lebih besar dari izin yang dilakukan pemerintah pusat dibanding pemda. Ke depan, harusnya ini bisa dilakukan pada level yang sama," ujar Peni.

Peni berharap, melalui kerja sama dengan KKP, tax gap di industri perikanan bisa ditekan. Peni menargetkan rasio perpajakan di industri perikanan bisa mengikuti ukuran nasional di angka 11 persen.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/09/21/130055226/susi-banyak-pemilik-kapal-cantrang-tidak-patuh-bayar-pajak

Terkini Lainnya

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke