Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ini yang Mau Diadopsi Angkasa Pura I dari Bandara Internasional Hong Kong

Hal tersebut dinyatakan Direktur Pemasaran dan Pelayanan PT AP I Devi Suradji usai mengunjungi bandara Hong Kong sekaligus studi banding.

Devi mengatakan, dia selalu memerhatikan pelayanan bandara setiap kali mengunjungi negara lain.

"Setiap kali saya pergi ke sebuah bandara yang saya lihat adalah apa saja yang sudah mereka lakukan di sana yang bisa kita terapkan di bandara kita," ujar Devi di Hong Kong, Sabtu (22/8/2018).

Salah satunya yaitu sistem in town check in di stasiun kereta yang terhubung dengan bandara.

Dengan demikian, penumpang tak perlu bepergian sambil membawa barang-barangnya. Sementara, di Indonesia baru bisa check in untuk mendapat tempat duduk, tidak termasuk barang bawaan.

Maskapai penerbangan juga harus mendukung sistem tersebut.

Devi mengatakan, maskapai harus ada kemauan untuk menerapkan check in di dalam kota.

Kemudian, AP I bisa menggunakan AP logistic karena begitu check in barang, langsung masuk ke security area.

Hal lain yang menarik dari Bandara Hong Kong yakni mesin check in bisa mengeluarkan baggage tag.

Dengan demikian, penumpag yang memiliki barang bawaan tak perlu mengantre di konter untuk mendapatkannya.

"Di Bandara Bali sudah bisa nimbang berapa baggage kita. Tapi kembali harus ditimbang kembali saat baggage drop. Ini yang akan kami sempurnakan," kata Devi.

Dari semua itu, yang paling menarik bagi Devi adalah tempat penitipan barang di bandara agar penumpang tak perlu repot membawa barang-barangnya saat mau jalan-jalan.

Ada rupa, ada harga. Jadi, selain penumpang harus membayar cukup mahal, mereka dimudahkan dengan sistem yang ada.

Misal, kata Devi, left luggage di Hong Kong memungkinkan perempuan mengenakan sepatu hak tinggi untuk menaikkan barangnya ke X-Ray.

"Kan seamless connectivity, passanger experience yang memudahkan penumpang dari satu titik ke titik lain membawa barang ataupun tidak bawa barang. Ini yang banyak kami pelajari di HKIA," kata Devi.

Dengan sejumlah sistem yang memudahkan itu, maka arus penumpang lebih lancar.

Hal ini juga untuk menghindari antrean panjang yang biasa dijumai di konter-konter check in atau pemeriksaan keamanan.

Devi memastikan akan mencoba menerapkan hal tersebut di bandara di Indonesia, terutama bandara-bandara di bawah AP I.

Namun, hal ini tentunya tak bisa berjalan sendiri oleh AP I dan memerlukan kerja sama dengan stakeholder lainnya untuk bisa beroperasi secara maksimal.

Kerja sama itu termasuk dari penumpang.

Devi mengatakan, bandara di Hong Kong bergerak cepat bukan hanya karena teknologi, tapi manusianya juga teratur.

"Yang mesti diubah juga karakter manusia kita. Yang saya pelajari di sini emergency early warning tinggi sekali. Jadi mereka sudah prediksi next-nya apa," kata Devi.

"Dari sisi bandara, saya tidak ngerasa Indonesia ada yang kurang karena tempat teraman, security-nya nomor satu. Tapi dari sisi edukasi ke publik itu yang harus ditingkatkan," lanjut dia.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/09/23/055834326/ini-yang-mau-diadopsi-angkasa-pura-i-dari-bandara-internasional-hong-kong

Terkini Lainnya

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke