Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

AS Terapkan Tarif Baru, China Batal Kirim Tim Negosiasi Dagang

Delegasi yang dipimpin Perdana Menteri Liu itu sebelumnya direncanakan untuk melakukan diskusi di AS pada Senin besok dan Selasa lusa waktu setempat. Namun, rencana pertemuan tersebut dibatalkan seiring dengan AS yang dianggap tidak menunjukkan niat baik untuk mencari solusi mengatasi konflik.

Presiden AS Donald Trup justru meningkatkan tensi ketegangan di antara kedua negara dengan kembali menaikkan tarif impor sebesar 10 persen pada hampir setengah dari keseluruhan produk dari China.

Jumat lalu, Kementerian Luar Negeri China menyatakan pandangannya bahwa kepercayaan dan penghargaan merupakan kunci mengatasi masalah perang dagang.

"Kami telah berulangkali menekankan bahwa dialog dan negosiasi harus dibangun atas dasar kesetaraan, integritas dan rasa saling menghormati, yag merupakan satu-satunya cara untuk mengatasi perselisihan ekonomi dan perdagangan antara China dengan Amerika Serikat," ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang kepada awak media.

"Tidak ada satupun yang dilakukan oleh AS menunjukkan ketulusan dan niatan baik. Kami berharap pihak AS mengambil langkah untuk memperbaiki kesalahannya," lanjut dia.

Namun kemungkinan hal tersebut terwujud sangatlah kecil, lantaran Presiden Trump baru-baru ini memberikan pernyataan bahwa sangat mungkin AS menerapkan lebih banyak tarif untuk produk impor China.

"Kami memiliki banyak peluru. Kami akan mengenakan 25 persen untuk 200 miliar dollar AS produk China. Dan kami akan melakukan lebih banyak lagi. Jika mereka membalas (tarif), kami memiliki lebih banyak untuk itu. Dan jika mereka ingin melakukan perjanjian, mari kita lihat apakah kita dapat melakukannya," ujar Presiden Trump.

Profesor Hubungan Internasional di Universitas Renmin Shi Yinhong mengatakan, kondisi saat ini terlalu panas untuk negosiasi dapat berlangsung efektif.

"Pengumuman tarif baru sebesar 200 miliar dollar AS produk China oleh pemerintah Trump mengindikasikan bahwa kedua negara belum cukup tenang untuk melanjutkan diskusi," ujar dia.

Hubungan keduanya pun memburuk Selasa lalu, setelah Washington memberlakukan tarif untuk militer China lantaran membeli jet tempur dan peralatan misil Rusia. Beijing pun memanggil Duta Besar AS untuk China Terru Branstad guna memprotes hal tersebut.

"Ini akan mencela diri jika China mengirim seseorang ke AS sekarang, karena situasinya telah berubah total," lanjut Shi.

"Tidak ada indikasi bahwa pembicaraan akan dilanjutkan karena tidak ada pihak yang menunjukkan tanda-tanda pelunakan," ujar dia.

Peneliti yang memiliki perhatian khusus terhadap hubungan AS dan China dari Caranegie-Tsinghua Cetre for Global Policy China Chen Qi pun sepakat dengan pernyataan Shi.

"Pekan lalu, Beijing menerima undangan AS untuk kembali beriskusi, namun ada tarif baru. Tanpa adanya kelonggaran, sulit bagi siapa pun yang mewakili China terlibat dengan AS dan mencapai kesepakatan," ujar dia.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/09/23/120244826/as-terapkan-tarif-baru-china-batal-kirim-tim-negosiasi-dagang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke